Viral Seorang Ibu Dipaksa Bersalin Normal, Kepala Bayi Dipotong Saat Persalinan
ASKARA - Unggahan seorang warga yang mengaku mendapatkan pengalaman buruk di RSUD Kabupaten Jombang viral di media sosial.
Warga dengan akun Twitter @MinDesiyaa itu menuliskan bahwa sang adik awalnya mengalami kontraksi pada Kamis (28/7).
Adiknya yang dibawa ke Puskesmas itu kemudian diperiksa dokter dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang.
Di rumah sakit, adiknya disarankan untuk bersalin secara normal bukan melalui tindakan operasi.
Saat proses persalinan, sang bayi meninggal karena terjepit. Dokter pun kemudian memutuskan untuk memotong kepala bayi.
“Namun semua itu gagal dan pada akhirnya dokter mengambil jalan untuk memotong kepala bayi karena bayi sudah meninggal karena terlalu lama terjepit lehernya. Setelah dipotong leher kembali dijahit dan bayi dikebumikan dengan layak oleh ayahnya,” tulisnya, dikutip Senin (1/8).
@MinDesiyaa berharap sang bayi diterima di Tuhan Yang Maha Esa. Thread-nya itu pun mendapatkan banyak simpati dari netizen.
"Innalillahi.. Jujur kak,, sya tahun kmaren jg lahiran d sna.. Bidan dn perawat mmg gk ad yg ramah, jahat smw. Sya dmarah, dpukul, dn pas anak sya lhr, naruhny dbanting dprut sya. Dn d usia 38hr anak sya mninggal dunia d rs itu jg.." tulis akun @V_naTHVkoo**
Sementara, Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan RSUD Jombang, Dr. M. Vidya Buana menjelaskan kronologi awal pasien yang diketahui atas nama Rohma Roudotul Jannah (26) warga Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang itu.
Pasien tersebut, kata Vidya, rujukan dari puskesmas Sumobito pada Kamis (28/7) pukul 09.00 WIB, atas indikasi keracunan dalam kehamilan.
"Kemudian masuk rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan yang mana kondisi pasien ini baik, setelah itu masuk tahap aktif sementara posisi kepala janin sudah masuk ke dasar panggul, kemudian konsultasi kepada OBJDB yang mana telah diupayakan untuk lahir normal,” jelasnya menukil kabarjombang.com pada Senin (1/8).
Dikatakan, pasien saat dilakukan proses persalinan mendapati suatu kendala, terjadi kemacetan sehingga bayi hanya keluar kepala saja akibat distorsi bahu pada bayi.
“Kemudian setelah pembukaan 7 terjadi proses kemacetan yang terjadi pada pundak bayi, di upayakan pertolongan berbagai macam dengan manuver-manuver yang kami miliki hingga pertolongan tersebut melibatkan 3 dokter,” terangnya.
Namun sayangnya, pertolongan tersebut tidak mendapatkan hasil sehingga nyawa bayi tidak terselamatkan saat dilakukan proses persalinan.
”Kemudian kondisi bayi tidak bisa diselamatkan,” ucapnya.
Karena bayi tak terselamatkan, pada akhirnya pihak dokter memutuskan untuk melakukan pemotongan terhadap leher bayi untuk bisa dikeluarkan dari dalam rahim.
“Jadi posisi kami hanya untuk menyelamatkan ibu, ya mau tidak mau kami harus melakukan proses pemotongan leher bayi agar bisa dikeluarkan dan alhamdulillah ibu bisa terselamatkan,” tandasnya.
Komentar