Senin, 06 Mei 2024 | 03:09
COMMUNITY

PLI Resmi Buka Pos Belajar Bahasa Inggris di Kampung Ayapo Sentani

PLI Resmi Buka Pos Belajar Bahasa Inggris di Kampung Ayapo Sentani

ASKARA - Sebanyak 74 anak dengan ragam usia rata-rata 6 hingga 15 tahun yang tinggal di salah satu pulau di tengah Danau Sentani di  Kampung Ayapo, Kabupaten Jayapura, Papua, sejak Kamis (9/7) akan mendapat pembinaan belajar Bahasa Inggris secara rutin dua kali dalam seminggu.

Pembinaa belajar Bahasa Inggris akan dipandu para pengajar dari Papua Language Institute (PLI), melalui program PLI Mandiri.

Hal ini ditandai dengan seremonial pembukaan sederhana yang diinisiasi bersama antara para tokoh adat, kepala-kepala suku, dan Penanggungjawab Pelaksana Program PLI Mandiri di Kampung Ayapo bersama PLI.

Sekitar pukul 11.30 waktu setempat (WIT),  rombongan PLI menyeberang dari Pantai Kalkhote menggunakan tujuh perahu nelayan yang telah disiapkan menuju Kampung Ayapo.

Setibanya di Kampung Ayapo, seluruh rombongan langsung disambut dengan iringan musik tradisonal yang dimainkan oleh masyarakat setempat serta nyanyian selamat datang oleh para calon naradidik beserta masyarakat setempat di sepanjang jalan menuju Obe Rerave (rumah adat ondoafi) tempat acara berlangsung.

Sambutan hangat dari masyarakat Kampung Ayapo menjadikan susana sukacita dalam semangat kekeluargaan,  sehingga sebagian besar rombongan PLI yang baru pertama kali menginjakkan kaki di pulau tersebut menjadi terkesan dengan keramahtamahan masyarakat Kampung Ayapo.

Acara pembukaan Program PLI Mandiri Kampung Ayapo dihadiri Ondofolo Hedam Ayapo Enos Deda, Kepala Pemerintahan Adat Lewi Puhili, Kepala Suku Ohodo Hengki Ohodo, Kepala Suku Epa Ayub Epa, dan Kepala Suku Olua Marthen Olua.

Sekain itu, ada juga Kepala Suku Wafi Ricky Deda, Kepala Suku Okoka Gaspar Okoka, Kepala Suku Puhili Onesimus Puhili, Kepala Suku Pulanda Bill Pulanda, Kepala Suku Eha Evert Eha, Kepala Suku Malamba Mika Malamba, Kepala Suku Pulalo Wenand Pulalo, serta Penangungjawab PLI Mandiri Kampung Ayapo Ezra Deda dan Olof Pulanda.

Sementara hadir mewakili Kapolsek Sentani Timur Iptu Dr Yohan Ongge, SH, MH Kanit Samapta Polsek Sentani Timur Khotibul Imam. Sedangkan  mewakili PLI, hadir CEO & Founder Samuel Tabuni didampingi sejumlah staf, guru dan sebagian siswa binaan PLI yang turut hadir memberi motivasi kepada para calon peserta didik Program PLI Mandiri Kampung Ayapo.

Seluruh rangkaian acara pembukaan Program PLI Mandiri Kampung Ayapo dipandu John Ls Puhili, dengan dihadiri Pdt Yulianus Maniagasi yang membuka seluruh rangkaian acara dengan berdoa.

"Apa yang berlangsung dan yang akan terus dikerjakan di tempat ini melalui Program PLI Mandiri, adalah anugerah Tuhan yang harus disambut dan dikerjakan secara bersama dengan baik. Untuk itu, saya mewakili para tokoh adat, kepala suku dan masyarakat Kampung Ayapo berterimakasih dan mengapresiasi adik Samuel Tabuni yang telah bersedia bersama lembaga PLI dan guru-guru untuk membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak-anak kami di pulau kecil ini," kata Kepala Pemerintahan Adat Lewi Puhili di Kampung Ayapo, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Lewi Puhili juga menambahkan bahwa apa yang tidak kami bayangkan hari ini telah terwujud dan itu atas kehendak Tuhan.

"Kalau generasi kami di atas sudah gagal, maka generasi sekarang ini harus diperhatikan. Anak-anak ini harus maju, mereka harus didukung, mereka tidak boleh sama dengan kami yang ada di atas. Hal ini supaya ada perubahan di kampung ini. Lebih kurangnya kalau kita tidak bisa, saya optimis bahwa Tuhan akan menyempurnakan keterbatasan dan kekurangan kita itu,” ungkap Kepala Pemerintahan Adat Bpk. Lewi Puhili menutup sambutannya pada acara pembukaan Program PLI Mandiri Kampung Ayapo.

Program PLI Mandiri Mendorong Generasi Papua

Semantara itu kesempatan yang sama,  Samuel Tabuni dalam sambutannya mengapresiasi para tokoh adat dan tokoh masyarakat yang telah menerima kehadiran PLI Mandiri di Kampung Ayapo.

Ia pun memberikan semangat dan motovasi kepada para naradidik juga kepada masyarakat. Menurutnya, kegagalan terbesar orang-orang Papua adalah karena mudah terpengaruh dan terpancing dengan berbagai berita hoax dan akhirnya terpecah belah.

"Hal ini pula yang menyebabkan orang Papua tidak fokus pada usahanya memperlengkapi dirinya dengan pengetahuan yang memadai guna mengelola sumber daya alam yang kaya yang Tuhan sudah anugerahkan di atas Tanah Papua," ucap Samuel Tabuni yang juga pendiri International University of Papua (IUP) dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (10/7).

Menurutnya, Program PLI Mandiri ini dibuat semata untuk mendorong agar anak-anak sudah dipersiapkan kapasistasnya sedini mungkin, bahkan ketika masih berada di bangku sekolah dasar sehingga generasi muda Papua ini, mendapat kesempatan belajar di perguruan tinggi yang baik kelak.

"Bapak ibu perlu ketahui bahwa IUP yang dirintis setelah PLI berdiri lima tahun ini, juga adalah tempat bagi anak-anak kita yang akan kita persiapkan melalui Program PLI Mandiri di Ayapo ini," jelas Samuel Tabuni.

Dijelaskan dia, mereka yang masuk dalam Program PLI Mandiri data diri mereka telah terdaftar dalam sistem data base kami di PLI.

"Dengan demikian, maka akan mudah bagi kami untuk membina dan memantau hingga nanti mereka dapat direkomendasikan kuliah di kampus yang kami dirikan maupun dapat direkomendasikan untuk memanfaatkan berbagai peluang beasiswa di dalam maupun luar negeri," tutur Samuel.

"Di saat mereka sudah siap memasuki pendidikan di perguruan tinggi. Keberadaan orang Papua yang kaya akan budaya, bahasa dan tradisi yang beragam di tambah lagi dengan kompleksitas persoalan ini membuat negara juga kelabakan/kewalahan mengurus kita. Oleh karena itu mari kita sama-sama mempersiapkan SDM Papua yang unggul agar bisa membantu negara ini membangun Papua,"  tegas putra kelahiran Kabupaten Nduga ini menutup sambutannya sebelum akhirnya secara simbolik memakaikan cinderamata berupa kaos kepada sepasang perwakilan naradidik didampingi para tokoh adat, tokoh masyarakat , perwakilan Kapolsek Sentani Timur, sebagai tanda dibukanya Program PLI Mandiri Kampung Ayapo secara resmi. (frifod)

Komentar