Kamis, 02 Mei 2024 | 07:03
NEWS

Begini Dalih Pemuda yang Ingin Patahkan Leher Wali Kota Medan Bobby Nasution

Begini Dalih Pemuda yang Ingin Patahkan Leher Wali Kota Medan Bobby Nasution
Bobby Nasution (Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

ASKARA - Pemuda berinisial RP yang mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan, Bobby Nasution ditangkap polisi. 

Di hadapan Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak dan Bobby Nasution, RO menjelaskan penyebab dirinya emosi lantaran berseteru dengan petugas e-parking. 

Menurut pengakuan RP, saat itu dirinya bersikeras hanya mau membayar parkir secara tunai, bukan dengan uang elektronik.

"Tetapi Pak, saya bukannya tidak mau bayar parkir, saya mau bayar parkir karena saya maunya cash," ujarnya di Mapolrestabes Medan, Senin (25/4).  

Sebelum cekcok dengan petugas e-parking, kata RP, dirinya sudah memberikan uang tunai Rp5 ribu kepada petugas parkir. Namun, petugas e-parking masih memintanya membayar pakai uang elektronik.

"Saya inisiatif bayar dengan cash. Lalu, si tukang parkir ini bilang boleh bayar cash tapi Rp5 ribu, karena dia minta ya sudah saya kasih daripada pakai e-toll. Habis itu, beberapa menit lagi dia minta kartu e-toll, Pak. Jadi, saya bukan nggak mau bayar," terangnya. 

RP munuding juru parkir tersebut sempat dengan lancang memasukkan tangannya ke dashboard mobilnya. RP saat itu langsung naik pitam.

"Karena saya takut, Pak, karena waktu itu (pas kejadian), tangannya masuk ke dalam dashboard mobil saya langsung, dia tidak ada sopannya," kata RP.

"Tak ada Assalamualaikum, tak ada menyapa langsung minta kartu e-toll, karena yang saya tahu kartu e-toll bisa terkuras saldonya makanya saya tidak berani," imbuhnya. 

Pemuda warga Takengon, Aceh, itu mengaku tidak mengenal siapa Bobby. Saat itu dia mengira nama Bobby yang disebut oleh petugas parkir itu adalah nama preman yang mengurusi parkir di daerah tersebut. 

"Sebelumnya saya tidak tahu yang namanya Pak Bobby. Jadi dalam benak saya Pak Bobby yang saya kira preman. Sampai saya mau ngancam dia (petugas), sebenarnya kami takut karena kami pendatang. Saya takut dia panggil bosnya, kami dikeroyok," dalihnya. 

Namun, RP mau mengakui perbuatan itu salah dan menyampaikan permintaan maaf kepada petugas e-parking. Dia juga meminta maaf kepada Bobby Nasution karena sempat mengancam akan mematahkan lehernya. 

"Saya merasa bersalah, karena saya tidak tahu. Saya mengucapkan maaf sebesar besarnya, saya bukan bermaksud menghina Wali Kota, Saya tahu Pak Bobby setelah kejadian ini," sebutnya.

Sebelumnya viral di medsos sebuah video memperlihatkan RP berlagak jagoan mengancam akan mematahkan leher Bobby Nasution dan petugas e-parking. 

"Lagi pula kita memang disuruh parkir begitu (e-parking)," ujar petugas e-parking dalam video yang diunggah akun @tkpmedan. 

Pengemudi mobil yang belakangan diketahui RP itu langsung pasang nada tinggi. Dia mengotot hanya mau membayar cash. 

"Ini yang nyuruh Pak Bobby," jawab tukang parkir itu lagi. 

Pengemudi mobil itu langsung meminta agar petugas e-parking memanggil Bobby. 

"Kau panggil Pak Bobby itu kemari, biar kupatahkan batang leher Pak Bobby itu sekalian. Mau kau? Atau kau aja kupatahkan batang leher kau, mau?" cetusnya. (jpnn)

Komentar