Senin, 06 Mei 2024 | 00:08
NEWS

Ketua DPD RI Minta Pertamina Jamin Ketersediaan Solar di Aceh

Ketua DPD RI Minta Pertamina Jamin Ketersediaan Solar di Aceh
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

ASKARA -  Kelangkaan solar yang terjadi di Aceh, turut diperhatikan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Di sela-sela kunjungan kerja di Serambi Mekah, Rabu (23/3/2022), LaNyalla meminta PT Pertamina bisa menjamin ketersediaan solar untuk masyarakat. 

LaNyalla mempersoalkan distribusi solar bersubsidi yang disampaikan Pertamina Patra Niaga. 

"Disebutkan jika stok dan proses distribusi di lapangan terjaga dengan maksimal. Bahkan secara real time dimonitor penyalurannya ke setiap SPBU. Tapi, fakta di lapangan tidak seperti itu," tuturnya. 

Menurut LaNyalla, masyarakat Aceh telah menyampaikan aspirasi mengenai sulitnya mendapat solar. 

"Kondisi yang terjadi di lapangan,  masyarakat justru mulai kesulitan mendapatkan pasokan bahan bakar solar. Bahkan, di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Banda Aceh terjadi antrian yang sangat panjang yang berdampak pada terbatasnya operasional kendaraan," katanya. 

Senator asal Jawa Timur itu menegaskan, pengguna solar bersubsidi umumnya angkutan umum. Dengan minimnya pasokan solar bersubsidi, mereka kesulitan mendapatkan bahan bakar. 

"Sedangkan solar nonsubsidi membuat operasional mereka lebih besar. Sehingga mengurangi pendapatan sebagai kendaraan angkutan umum," jelasnya. 

Untuk itu, LaNyalla meminta agar PT Pertamina memastikan pasokan solar bersubsidi mencukupi bagi para pihak yang berhak menggunakannya. 

"Karena masalah bahan bakar akan berdampak pada aktivitas dan kegiatan lainnya. Apalagi sebagian masyarakat menggunakan kendaraan umum dalam melakukan aktivitas sehari-hari," katanya. 

PT Pertamina diketahui mengurangi kuota biosolar untuk Aceh dari yang ditetapkan oleh BPH Migas, selaku Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas di Indonesia.

Berdasarkan dari kuota yang dikeluarkan BPH Migas, khusus untuk wilayah Aceh diberikan kuota sebesar 365.297 kilo liter untuk tahun 2022, sedangkan tahun 2021 Aceh mendapat 373.548 Kilo liter/tahun.

Komentar