Senin, 06 Mei 2024 | 04:17
COMMUNITY

Platform Merdeka Belajar, Antisipasi Krisis Pembelajaran Akibat Covid-19

Platform Merdeka Belajar, Antisipasi Krisis Pembelajaran Akibat Covid-19

ASKARA - Pada siaran pers Kemendikbudristek tanggal 11 Februari yang lalu, diluncurkan program Merdeka Belajar Episode Kelima Belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. Hal ini dilakukan demi mengantisipasi krisis pembelajaran yang terjadi akibat pandemi Covid-19 yang mewabah sejak Maret 2020.

Demikian dikatakan Koordinator Divisi Komunikasi dan Informasi Lembaga Analisis dan Kajian Kebudayaan Daerah, Asry Almi Kaloko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/3).

Astry menjelaskan, berbagai rujukan telah meneliti bahwa dalam sektor pendidikan diungkapkan terjadinya learning loss pada siswa yang setara dengan 6 bulan belajar untuk memitigasinya.

“Kehadiran Kurikulum Merdeka dapat menjadi alternatif mengejar ketertinggalan akibat learning loss karena kurikulum ini lebih sederhana serta berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi siswa saja,” ujarnya.

Bagi guru dan sekolah juga terjadi perubahan dimana tidak ada lagi program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakatnya. “Sehingga guru akan mampu berfokus pada pada capaian dan perkembangan siswa,” tuturnya.

Pada tahun 2021 sebanyak 2500 sekolah telah melaksanakan Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal dengan nama Kurikulum Prototipe mulai dari tingkat TK-B, SD, SMP, SMA dan SMK kelas X.

Kurikulum Merdeka yang didukung penerapannya melalui Platform Merdeka dilaksanakan melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber ajar bagi guru. Platform  Merdeka diharapkan akan berkembang menjadi suatu platform yang bukan hanya materi dan konten Kementerian.

“Tapi benar-benar dimiliki guru, dari guru untuk guru lalu disampaikan ke siswa sehingga dapat berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan para siswa,” terangnya.

Jika digunakan sebaik mungkin, kata Astry, platform ini diyakini juga akan mampu membantu guru untuk berkarya dan berbagi metode pembelajaran, sehingga mendorong program Merdeka Mengajar dapat menjadi referensi bagi guru untuk mengembangkan cara mengajar.

Platform Merdeka juga memiliki toolkit yang dapat mengukur capaian belajar para siswa di kelas sehingga akan memudahkan guru untuk mengetahui statistik kemampuan siswa dalam kelas. Platform Merdeka Mengajar dapat diakses melalui: https://guru.kemdikbud.go.id

Untuk dapat login ke beberapa produk Platform Merdeka Mengajar harus menggunakan akun pembelajaran: Belajar.id

Panduan dan FAQ platform ini dapat dilihat melalui laman Ditjen GTK https://bit.ly/PanduanFAQPlatformMerdekaMengajar

Saat ini yang perlu diperhatikan adalah kesiapan sekolah dan guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka ini, kebutuhan akan jaringan internet yang bagus juga menjadi pondasi dasar infrastruktur sekolah yang harus diperhatikan agar program ini dapat berjalan dengan baik.

“Daerah-daerah seperti 3T yang masih memiliki masalah soal jaringan internet harus diperhatikan agar mampu mengakses Platform Merdeka sehingga mampu menerapkan Kurikulum Merdeka,” pungkasnya.

Komentar