Minggu, 05 Mei 2024 | 22:10
NEWS

Minta Perdebatan Wayang Halal Haram Dihentikan, Wamenag: Tidak Produktif

Minta Perdebatan Wayang Halal Haram Dihentikan, Wamenag: Tidak Produktif
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi (Kompas.com-Kristianto Purnomo)

ASKARA - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Saadi meminta perdebatan halal haram wayang segera dihentikan yang menjadi perdebatan usai cuplikan video Ustaz Khalid Basalamah. 

"Untuk hal tersebut sebaiknya perdebatan masalah wayang dihentikan karena sudah mengarah pada perdebatan yang tidak produktif," ujar Zainut, kepada wartawan, Rabu (23/2).

Ustaz Khalid Basalamah, kata Zainut, sudah memberikan klarifikasi terhadap isi ceramahnya dan meminta maaf kepada para pihak yang merasa tersinggung. 

Namun, Zainut berpesan, seharusnya para penceramah agama tidak memasuki pembahasan masalah yang masuk katagori perbedaan yang bersumber pada cabang agama atau furu'iyat. 

Sebab, hal itu bisa menimbulkan polemik yang berakibat pada perpecahan di antara umat Islam dan antarkelompok masyarakat. Sementara substansinya bukan hal yang menjadi pokok pada ajaran agama.

"Perdebatan hukum halal haram terkait masalah wayang sudah sering terjadi dan hal tersebut oleh para ulama dinilai sebagai sebuah hal yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan," kata Zainut.

"Perbedaan pendapat tersebut masih dalam wilayah ikhtilaf yang diperbolehkan dalam agama. Perbedaan tersebut harus disikapi secara bijaksana, saling memahami (husnu al-tafahum), toleran (tasamuh) dan tidak boleh saling menjelekkan apalagi menistakan satu sama lain," jelasnya.

Zainut juga meminta penceramah agama juga memiliki perspektif yang lebih luas dalam memahami masalah, tidak cukup hanya pendekatan hukum halal haram, boleh atau tidak. 
Penceramah juga dituntut mempertimbangkan masalah sosial, budaya, kearifan lokal dan nilai -nilai lain yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat yang majemuk dan plural. Sehingga tidak menimbulkan gesekan dan konflik di antara kelompok masyarakat.

"Saya berharap apa yang sudah terjadi pada UKB hendaknya bisa dijadikan sebagai pelajaran berharga baik untuk UKB sendiri maupun untuk kita semuanya agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan-pesan agama di tengah masyarakat yang majemuk," tuturnya.

Sebelumnya, Ustaz Khalid Basalamah mengatakan, video yang viral tersebut merupakan cuplikan pertanyaan yang disampaikan seorang jemaahnya di salah satu masjid di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. 

"Tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan (wayang)," ungkap Ustaz Khalid, dalam channel YouTube-nya @khalidbasalamahofficial, dikutip Selasa (15/2).

Pria asal Makassar itu menyampaikan tiga hal dalam klarifikasinya. Dia juga meminta maaf atas hebohnya cuplikan video tersebut. 

"Pertama lingkupnya, itu adalah pengajian kami. Jawaban seorang dai muslim kepada penanya muslim," ujarnya. 

Pada pengajian tersebut, Ustaz Khalid Basalamah mengaku ditanya seorang jamaah mengenai wayang.

"Saat ditanya masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi, jangan menjadikan tradisi sebagai Islam," jelas pria kelahiran 1 Mei 1975 itu. 

Ustaz Khalid menegaskan tidak jawaban yang disampaikan kepada jemaahnya bahwa wayang itu haram.

"Makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam tidak ada masalah, dan kalau bentrok sama Islam ada baiknya ditinggalkan. Ini sebuah saran," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Ustaz Khalid juga ditanya cara tobatnya seorang dalang. Pertanyaan ini menurutnya juga sama dengan cara bertobat mereka yang berprofesi lainnya, seperti pedagang atau guru. Sebab dalam Islam, untuk bertobat tidak memandang profesi atau latar belakang apapun orang tersebut. 

"Maka saya sebagai dai muslim menjawab umumnya kalau kaum muslim (cara tobatnya, red) tobat nasuha, tobat yang benar," jelasnya.

Ketiga, Ustaz Khalid juga mengaku ditanya jika seorang dalang bertobat, bagaimana nasib wayangnya. 

"Saya katakan untuk dia secara individu dimusnahkan. Sebatas itu," jelasnya.

Jawaban tersebut, tegas Ustaz Khalid, dirinya sama sekali tidak berpikir atau punya niat menghapus wayang dari sejarah nenek moyang Indonesia.

"Anda mau melakukannya itu hak Anda. Kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup di taklim kami," ujarnya.

Ustaz Khalid menambahkan klarifikasi yang dibuatnya ini bukan berarti dirinya membenarkan sikap, tetapi hanya untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya. 

"Saya pada kesempatan ini, Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak tidak terkecuali yang merasa terganggu atau tersinggung dengan jawaban kami tersebut," tandasnya 

Komentar