Kamis, 09 Mei 2024 | 13:24
NEWS

45 Warga Luka Bakar, Kondisi Gelap dan Tak Bisa Kabur dari Abu Vulkanik Semeru

45 Warga Luka Bakar, Kondisi Gelap dan Tak Bisa Kabur dari Abu Vulkanik Semeru
Erupsi Semeru (Dok Istimewa)

ASKARA - Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah korban luka bakar akibat terkena awan panas dan material abu vulkanik letusan Gunung Semeru berjumlah 45 orang.

Data korban luka-luka di wilayah di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tersebut tercatat hingga Sabtu (4/12) malam. 

"Sementara ini luka bakar 45 orang, yang berat dan dirujuk ke RSUD dan RS Bhayangkara 17 orang," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam pesan singkat kepada awak media. 

Disebutkan, mayoritas korban luka bakar diperkirakan tertimbun material letusan Gunung Semeru yang melanda empat wilayah RT di satu RW.

"Kondisi gelap, tidak bisa melarikan diri. Situasi belum aman. Juga diperkirakan banyak pekerja tambang pasir terperangkap," kata Budi Gunadi. 
Budi menjelaskan, berdasar laporan yang diterima, rata-rata korban menderita luka bakar grade 2A-B.

Luka bakar di atas 50 persen dialami enam orang, korban yang dirawat di ICU sebanyak empat orang.

Seorang korban harus dirujuk ke RSUD dr Haryoto Lumajang karena membutuhkan infus vena sentral untuk penanganan medis terhadap lukanya. 

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar melaporkan ada satu korban jiwa dalam peristiwa letusan Gunung Semeru. 

Sedikitnya 10 orang belum bisa dievakuasi dari Dusun Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, karena kondisinya masih rawan. 

"Masih ada sekitar 10 orang yang belum bisa dievakuasi karena lokasinya agak sulit. Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi yang kondisi lumpurnya setinggi sampai lutut kaki," kata Indah.

Indah mengatakan, di Dusun Curah Kobokan yang lokasinya paling dekat dengan Gunung Semeru terdapat lebih kurang 300 Kepala Keluarga (KK) yang sebagian besar sudah mengungsi. 

Indah menyebut hampir semua rumah di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, hancur terkena material letusan Gunung Semeru. 

Kerusakan jembatan juga terjadi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang memutus akses tunggal antara Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang. Jembatan Geladak Perak itu putus dihantam aliran lahar Semeru yang sangat deras.

Komentar