Jumat, 26 April 2024 | 11:41
LIFESTYLE

Revitalisasi Galeri Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI)

Gubernur Anies: Galeri MURI Jadi Wadah Komunitas Untuk Berkembang dan Berinovasi

Gubernur Anies: Galeri MURI Jadi Wadah Komunitas Untuk Berkembang dan Berinovasi
Gubernur DKI Anies Baswedan menggandeng Jaya Suprana

ASKARA - Tepat pada usianya ke-31, Galeri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jakarta secara resmi direvitalisasi. Dilakukan dalam rangka mengenalkan MURI tidak hanya secara fisik, maupun di dunia maya melalui teknologi, pengalaman ruang, unik dan modern, namun tanpa melupakan akar budaya Indonesia, juga lebih ramah dengan dunia digital melalui teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). 

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, didampingi Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim beserta jajaran Pemprov DKI Jakarta meresmikan revitalisasi Galeri MURI yang bertema “Untuk Indonesia dari Bumi Indonesia” di LG  Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (22/11). Anies melakukan penandatanganan batu prasasti sebagai penanda bahwa revitalisasi Galeri MURI telah diresmikan secara simbolis. 

Menurut Anies, 31 tahun itu perjalanan yang singkat untuk diceritakann dalam lisan tapi amat panjang bagi yang menjalaninya. "31 tahun amat singkat 10 menit selesai ceritanya. tapi bagi yang menjalani amat panjang bagi yang menjalani 31 tahun itu sebuah komitmen yang luar biasa. Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi kepada Jaya Suprana dan istri terima kasih. Semoga menjadi tempat pembelajaran dan kita mendapatkan banyak manfaat," ujar Anies.

Tak hanya itu, orang nomor satu di Ibu Kota ini mengapresiasi sosok Jaya Suprana, tokoh di balik kehadiran, perjalanan, dan eksistensi MURI selama 31 tahun terakhir. "Masyarakat Indonesia mengenal beliau yang lahir di Denpasar, 27 Januari 1949 dan mendirikan MURI pada 27 Januari 1990, sebagai pengusaha, pianis, komponis, budayawan, penulis, presenter tv, kelirumolog, humorolog dan pemerhati masalah sosial," tuturnya.

Gubernur Anies mengatakan, MURI merupakan lembaga pencatatan rekor pertama dan tertua di Indonesia, hadir sejak 27 Januari 1990 untuk mengapresiasi segala bentuk karsa maupun karya yang diciptakan oleh setiap warga Indonesia. Adapun tujuan dari revitalisasi ini yakni untuk mengenalkan kembali Galeri MURI pada setiap insan yang hadir secara fisik maupun di dunia maya melalui teknologi, pengalaman ruang, unik dan modern, tanpa melupakan akar budaya Indonesia.

"Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi, terkait perjalanan MURI yang telah berusia 31 tahun. Dan hari ini dilaksanakan Peresmian Galeri MURI. Diharapkan, Galeri MURI dapat terus menjadi wadah yang dapat membantu komunitas untuk berkembang dan berinovasi," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Gubernur Anies menilai, kehadiran MURI sangat dibutuhkan, karena didirikan demi menegakkan pilar-pilar kebanggaan nasional bangsa Indonesia, agar bangsa ini mampu dan mau menghargai karsa dan karya anak bangsa. Anies juga menyambut baik revitalisasi Galeri MURI tersebut yang mengusung pentingnya kesinambungan menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, budaya, serta perekonomian bangsa.

"Galeri MURI diharapkan dapat terus menjadi wadah yang dapat membantu komunitas untuk berkembang dan berinovasi. Semoga melalui revitalisasi ini menjadikan Galeri MURI sebagai sarana edukasi bangsa Indonesia dengan mengusung filosofi tradisional yang luhur, dengan kemasan yang baru, semakin dicintai segenap masyarakat Indonesia, serta semakin menjadi kebanggaan bangsa," pungkas Gubernur Anies.

Pendiri dan Ketua Umum MURI Jaya Suprana mengungkapkan bahwa pendirian Museum MURI ini adalah modal dengkul. "Ngertinya cuma mesum tapi tidak mengerti museum. Setelah apa yang dilakukakan Anies terhadap Kota Jakarta, tolong jangan tetap jadi Gubernur saja jangan jadi presiden. 

Revitalisasi Galeri MURI Jakarta ini merupakan upaya dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru ke arah digital. Pengunjung juga tidak harus mengisi buku tamu secara manual, namun memakai formulir online. "Termasuk pengisian buku tamu google form. MURI berinovasi tanpa kehilangan esensinya, yakni menginspirasi,” ungkap Jaya Suprana.

Jaya Suprana mengatakan, stereotipe museum erat kaitannya dengan tempat untuk memajang foto atau barang-barang lawas. Padahal, museum itu memperkuat akar sejarah bangsa Indonesia. "Muri menyimpan prestasi-prestasi luar biasa dari putra-putri bangsa agar para generasi penerus bangsa bangga dengan bangsanya dan menginspirasi mereka," kata Jaya Suprana.

Revitalisasi Galeri MURIJakarta ini, sambungnya, merupakan upaya adaptasi dengan kebiasaan baru ke arah digital dengan adanya augmented reality dan virtual reality, termasuk pengisian buku tamu memakai Google form. "Muri berinovasi tanpa kehilangan esensinya, yakni menginspirasi," jelasnya.

Jaya Suprana mengatakan, keberadaan Galeri MURI Jakarta yang telah direvitalisasi mengedepankan komunitas, kolaborasi dan kemanusiaan yang mengusung filosofi tradisional yang luhur serta saling berkesinambungan menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, budaya, dan perekonomian bangsa. 

"Galeri ini merupakan destinasi wisata dan berharap kepada Askara.co untuk ikut mendukung mempromosikan Graha Museum MURI agar dapat dikunjungi masyarakat terutama generasi muda," imbuhnya.

Nippon Paint Indonesia, salah satu pihak yang diajak berkolaborasi sejak awal terlibat dalam proses revitalisasi ini. Assistant Marketing Manager Nippon Paint Indonesia Gadang Wismono menjelaskan, keikutsertaan perusahaan adalah untuk meningkatkan citra museum sebagai destinasi wisata edukasi sekaligus membangkitkan rasa bangga dan cinta terhadap Tanah Air. 

Oleh karena itu, Gadang menambahkan, pihaknya melakukan pengecatan dinding seluruh Galeri MURI Jakarta dengan cat tipe Momento pada dinding seluas 475,72 meter persegi. Produk ini memiliki efek wallpaper khas pada dinding sehingga mampu menghasilkan nuansa elegan pada ruangan. Diformulasikan rendah Volatile Organic Compound (VOC), tidak mengandung timbal, merkuri, atau logam berat. “Kami mengharapkan Galeri Museum MURI menjadi tempat yang menyenangkan bagi siapa saja yang berkunjung," kata Gadang.

Sebelumnya, dalam sambutannya di Galeri MURI Jakarta, Sabtu (20/11), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan, menyampaikan revitalisasi Galeri MURI ini diharapkan dapat mengenalkan kembali kepada masyarakat luas, mengenai Museum Rekor Dunia-Indonesia secara fisik melalui teknologi dengan lebih unik serta modern, tanpa melupakan akar budaya Indonesia. 

"Saya berharap Galeri MURI ini dapat juga dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata yang memberikan edukasi dan experience kepada wisatawan,” kata Sandiaga. Sandiaga mengajak MURI untuk memperbarui kerja sama dengan Kemenparekraf dalam mengembangkan destinasi minat khusus seperti halnya desa wisata yang memiliki keunikan tersendiri. 

Galeri MURI telah mengimplementasikan konsep inovasi dengan memanfaatkan platform digital dalam promosi dan pengembangan MURI yang terus dilakukan. Kemudian juga adaptasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitasnya serta kolaborasi melalui upaya kerja sama dengan seluruh unsur pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media). 
 
“Apresiasi saya sampaikan kepada pihak penyelenggara yaitu MURI Museum Rekor Dunia-Indonesia, sebagai lembaga pencatatan rekor pertama dan tertua di Indonesia yang sudah berumur 31 tahun. Museum atau Galeri MURI ini dapat juga dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata yang memberikan edukasi dan experience kepada wisatawan,” kata Menparekraf Sandiaga.

Galeri MURI ini, menurut Sandiaga telah mengimplementasikan konsep inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam pengembangannya. Inovasi dengan memanfaatkan platform digital dalam promosi dan pengembangan MURI yang terus dilakukan. Sedangkan adaptasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitasnya. Serta kolaborasi melalui upaya kerja sama dengan seluruh unsur pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media).

“Revitalisasi Galeri MURI ini sangat menginspirasi, mudah-mudahan dengan adanya revitalisasi Galeri MURI ini juga bisa memacu semangat anak-anak bangsa untuk bisa tercatat dalam rekor MURI di berbagai bidang,” ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga mengajak Museum Rekor Dunia-Indonesia untuk memperbarui kerja sama dengan Kemenparekraf dalam mengembangkan destinasi minat khusus.

"Saya mengajak Museum Rekor Dunia-Indonesia untuk memperbarui kerja sama dengan Kemenparekraf dalam rangka pengembangan destinasi minat khusus. Seperti desa wisata yang memiliki keunikan tersendiri. Saya baru mengunjungi Kepulauan Kei dan mereka menyebut sudah memiliki pantai dengan pasir terhalus di dunia. Nah ini tentunya kita ingin membuktikan itu dengan tercatatnya di MURI,” jelas Sandiaga.

Ia juga mengajak para anak muda untuk berkunjung ke Galeri MURI di Jakarta ini. Sebab, menurutnya wisatawan berpeluang untuk bisa mendapatkan banyak informasi dari berbagai bidang seperti kesehatan, teknologi, industri, dan sebagainya.
“Untuk anak-anak muda datang ke sini, pertama karena tempatnya keren banget, dan di sini juga tempatnya instagramable sekali. Di sini juga ada photobooth yang menyerupai kita sedang mendapatkan rekor MURI,” ujarnya.

Turut mendampingi Menparekraf, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani dan Direktur Event Nasional dan Internasional, Kemenparekraf/Baparekraf Dessy Ruhati.

Komentar