Jumat, 26 April 2024 | 21:52
NEWS

Fadli Zon soal Permendikbud Kekerasan Seksual: Mungkin yang Bikin Kurang Lama Jadi Orang Indonesia

Fadli Zon soal Permendikbud Kekerasan Seksual: Mungkin yang Bikin Kurang Lama Jadi Orang Indonesia
Fadli Zon (Tangkapan layar Youtube)

ASKARA - Permendikbudristek No 30/2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi (Permen PPKS) sempat ditolak Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Himmatul Aliyah. 

Permen PPKS itu dinilai jauh dari nilai-nilai agama. 

"Salah satu jati diri Partai Gerindra adalah relijius, yakni memegang teguh nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Saya berpandangan sejumlah pengaturan dalam Permendikbud Ristek ini tidak mengedepankan nilai-nilai agama," ujar Himmatul Aliyah, dalam keterangannya Rabu (10/11) lalu.

Pandangan yang disampaikan Himmatul itu kemudian direspons kembali oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

Menurut Fadli Zon, Permendikbud Ristek yang digagas Nadiem Makarim itu punya maksud yang baik. 

"Tapi pendekatannya liberal bukan Pacasilais yg relijius," tulis Fadli Zon di akun Twitter-nya @fadlizon menyambung berita yang disampaikan Himmatul Aliyah, Sabtu (13/11).

"Mungkin yg bikin (Permendikbud Ristek,red) kurang lama jd org Indonesia," sambungnya.

Fadli Zon mengatakan, lebih baik Permendikbud Ristek No 30/2021 segera direvisi oleh Nadiem Makarin atau bahkan dicabut.

"Dengarkan ormas keagamaan yg sdh ada jauh sebelum Indonesia merdeka," tandas Fadli tanpa spesifik menyebutkan ormasnya. 

Komentar