Jumat, 03 Mei 2024 | 01:28
TRAVELLING

Tim Touring JKW-PWI Menembus Berbagai Lintasan dan Cuaca

Tim Touring JKW-PWI Menembus Berbagai Lintasan dan Cuaca
Yanni Krishnayanni saat alam melakukan pendakian ke Gunung Kerinci

ASKARA - Tanpa terasa, penjelajahan tim JKW-PWI (Jelajah Kebangsaan Wartawan-Persatuan Wartawan Indonesia) telah berlabuh di Kayu Aro, Jambi. Sebuah kota kecil di kaki gunung Kerinci yang terkenal sebagai penghasil teh terbaik dunia.

Tim tersebut telah menyelesaikan 1776 kilometer. Berbagai kondisi jalan dan cuaca yang tak menentu tak membuat tim touring yang dikomandoi oleh Agus Blues Asianto (trenzindonesia.com) lelah. Justru dengan anomali cuaca dan medan jalan yang tidak ditemui di Ibu Kota, membuat tim JKW-PWI tertantang guna menembusnya. 

Mulai dari lintasan aspal, bebatuan hingga jalan yang berlumpur akibat terjadi longsor di Puncak Sungai Penuh. Dengan semangatnya tim yang terdiri dari tiga jurnalis lainnya, Yanni Krishnayanni (askara.co), Indrawan Ibonk (journeyofindonesia.com) dan Sonny Wibisono (otomotif1.com) terus menggas kuda besinya hingga ke tujuan yang telah ditetapkan. 

Tak hanya trek yang dihadapinya. Cuaca yang tak menentu, mulai dari terik matahari, gerimis hingga semburan hujan yang deras dialami oleh tim JKW-PWI. 

"Cuaca itu tidak menjadi hambatan bagi kami, tim JKW-PWI. Kami sudah difasilitasi dengan perlengkapan touring yang safety. Apparel serta raincoat Contin menemani kami di segala kondisi yang tak menentu tersebut," kata Agus Blues Asianto kepada media.

Ia mengatakan, banyak keunggulan produk riding apparel dari Contin yang dirasakan oleh dirinya dan tim. 

Hal senada juga dikatakan Sonny Wibisono, Asisten Manager Teknis tim JKW-PWI. Ia menuturkan selama perjalanan menempuh 13 hari banyak cerita yang dialaminya bersama tim. 

Sonny yang berusia 49 tahun ini dan tim telah menyeberangi 3 pulau, 7 provinsi dan ribuan kilometer dengan berbagai kondisi cuaca dan terkadang hingga harus menembus derasnya angin malam.

"Yang terberat adalah saat tim Jelajah harus menembus derasnya hujan ketika melintasi wilayah Banten. Kami tidak sempat memakai raincoat waktu itu, karena kami diburu waktu yang memang sudah telat sekitar dua jam. Saat itu kami sudah ditunggu oleh Kabid Humas Polda Banten di Serang Kota. Sementara, perjalanan kami sedang mendapat pengawalan voorijder dari Ditlantas Polda Banten,” jelasnya.

Keunggulan riding apparel Contin memang sangat teruji dalam perjalanan ini. Dengan model adventure dan desain terbaik khas Contin, membuat jaket ini sangat cocok digunakan dalam perjalanan turing motor jarak jauh.

Jaket Osiris Le terbuat dari bahan kombinasi Polyester D 100 Oxford dan Cordura yang juga dilengkapi oleh inner yang dapat menahan angin yang menembus sisi luar jaket.

Bagian inner sendiri terbuat dari bahan Windproof Lining Tafetta yang dipadu dengan bahan Mesh.

Kombinasi ini turut dilengkapi dengan protektor bahu dan dua pasang protektor yang melindungi siku dan bahu.

Celana stelannya pun sangat nyaman dipakai dan stylist. Dua pelindung lutut yang lembut turut melengkapi disain celana turing ini.

Disamping itu pada bagian belakang juga disisipkan padding yang memberikan kenyamanan saat berkendara selama dalam perjalanan.

Ibonk dan Sonny serta dua tim lainnya sangat dapat merasakan perbedaan menggunakan celana touring ini. 

Saat menggunakan celana riding jeans, fenomena ini sangat terasa setelah menempuh perjalanan puluhan bahkan ratusan kilometer.

“Yang paling berkesan adalah saat kami tiba di pelabuhan Tanjung Api-api setelah melakukan penyeberangan dari Muntok, Pulau Bangka. Kami harus menembus gelapnya malam ditengah guyuran hujan yang cukup deras. Dan, kami benar-benar membuktikan kemampuan raincoat Contin yang memang sudah kami persiapkan setelah beberapa menit meninggalkan pelabuhan Tanjung Api-api,” ungkap Sonny lagi.

Sementara Ibonk mengucapkan, ini raincoat memang benar-benar luar biasa, tidak ada tetes air hujan yang bisa menembus raincoat Contin sampai ke dalam.

Dan asyiknya lagi, Contin raincoat serta jaket touring Osiris Le modelnya sangat elegan. 

Setibanya di lokasi kini, ketiga rider, Agus, Ibonk dan Sonny mengabadikan momen panorama keindahan kaki gunung Kerinci, Jambi. Sementara Yanni mendaki puncak gunung. Sekarang ini Yanni telah turun dari gunung Kerinci selama dua hari perjalanan ke puncak Kerinci. Rencananya tim JKW-PWI akan gas menuju Padang, Sabtu 13 Nopember 2021.

Komentar