Senin, 13 Mei 2024 | 11:48
NEWS

Klinik Bayi Tabung Blastula IVF Siloam Sriwijaya Edukasi Penanganan Fertilitas

Sukses Hasilkan Bayi Kembar dan 105 Kehamilan

Klinik Bayi Tabung Blastula IVF Siloam Sriwijaya Edukasi Penanganan Fertilitas
Dok Siloam Hospitals Sriwijaya

ASKARA - Menutup rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Siloam Hospitals Sriwijaya di Palembang, tim manajemen menggelar edukasi bincang sehat berskala nasional melalui aplikasi Webinar bertajuk "Focusing in Infertility", Minggu (31/10). 

"Edukasi terkait 'Focusing in Infertility' atau fokus dalam penanganan ketidaksuburan pasangan suami istri yang belum dikarunia bayi merupakan materi yang harus diketahui masyarakat. 

"Momentum ini sekaligus memperingati HUT Siloam Hospitals Sriwijaya dalam memberikan pelayanan, termasuk layanan program bayi tabung melalui Klinik Blastula IVF yang telah berdiri sejak 21 Januari 2021 dan telah berhasil menghasilkan 105 kehamilan sekaligus kelahiran bayi kembar melalui program di klinik. Terima kasih atas peran dan dukungan semua pihak," ujar dr Bona Fernando, Direktur Siloam Hospitals Sriwijaya, saat membuka Webinar. 

Apa dan Bagaimana Focusing in Infertility dalam Kehidupan Pasutri?

Ketidaksuburan dari pasangan suami istri (Pasutri) adalah masalah medis, yaitu tidak terjadi kehamilan setelah pasangan melakukan intercourse tanpa kontrasepsi selama satu tahun. 

Di kesempatan edukasi terkait fertilitas, dr Dwi Silvia Indrasari SpOG(k) FER yang berpraktek tetap di Klinik Blastula IVF Siloam Hospitals Sriwijaya mengatakan, bahwa infertility adalah problem wanita dan harus mulai diluruskan. 

Menurut The National Infertility Association, sekitar 35 persen masalah infertility datang dari pria, 35 persennya dari wanita dan sisanya dari kedua belah pihak atau karena sebab yang tidak dapat dijelaskan. 

"Karenanya, bila sang istri tidak kunjung hamil, hal ideal adalah pasutri  harus bersama melakukan pemeriksaan. Sangat tidak adil bila suami atau orangtua menuduh wanita sebagai pihak yang memiliki kekurangan," tutur Dwi Silvia Indrasari.

Dwi Silvia mengatakan, penyebab gagalnya kehamilan dengan 2,9 persen infertilitas premier dan 10,8 infertilitas sekunder yang dapat berupa Unexplained infertility, Subfertilitas sperma derajat ringan, Endometriosis ringan, Kelainan ovulasi, Kelainan ejakulasi, kelainan lendir serviks, Faktor imunilogis serta yang disebut kombinasi Infertility.

Kemudian, dr Oriza SpOG (k) FER secara spesifik mengulas mengenai PCOS (polycystic ovarium syndrome) atau umum dikenal keadaan yang sering ditandai dengan kumpulan beberapa gejala yaitu adanya gangguan haid, gangguan ovulasi (pematangan sel telur), dan hiperandrogenisme atau kelebihan hormon pada pria yang umumnya disebabkan gaya hidup, obesitas, stress, mikrobienta, polusi lingkungan, dioksin dan lainnya yang masih terus diteliti para ahli. 

"Ada pula penyebab ketidaksuburan dari pasutri yang disebabkan dari faktor medis tertentu dan faktor psikologis. Misalnya, terjadi gangguan ovulasi pada pasangan wanita dan gaya hidup tidak sehat dari pria. Untuk jangka pendek, penanganan ketidak suburan melalui menginduksi ovulasi, mengurangi kadar androgen dalam sirkulasi," ungkap dokter Oriza. 

Oriza yang merupakan dokter spesialis kandungan di Siloam Hospitals Sriwijaya ini menambahkan, pada penanganan ketidaksuburan jangka panjang, melalui perubahan gaya hidup pasutri guna mendapatkan berat badan ideal,  normal yang otomatis akan menurunkan resiko penyakit jantung koroner pun diabetes militus dengan menghindari efek hiperinsulinemia.

Menutup sesi edukasi, dr Variantono Azwar Sp.OG( k) FER, MM menjelaskan mengenai Endometriosis, yaitu suatu gangguan pada jaringan yang umum melapisi rahim lalu tumbuh di luar rahim.

"Pada Endometriosis jaringan dapat ditemukan di indung telur, saluran telur bahkan usus. Gangguan ini dapat diketahui melalui rasa nyeri dan siklus menstruasi tidak teratur. Keadaan ini sangat memerlukan diagnosis medis walaupun dapat bertahan lama bahkan seumur hidup pada wanita, namun tentunya keluhan endimetriosis sangat berpengaruh pada kesuburan untuk kehamilan pada wanita," ujarnya pada sesi pembahasan 'nyeri haid dan endometriosis'.

Program Klinik Bayi Tabung Blastula IVF Siloam Sriwijaya Klinik Bayi Tabung Blastula IVF Siloam Sriwijaya merupakan klinik bayi tabung pertama di Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di kota Palembang.

Dibuka 21 Januari 2021 lalu, program bayi tabung pada klinik ini mengalami peningkatan rate yang signifikan. Sejak beroperasi, Klinik Bayi Tabung Blastula IVF Siloam Sriwijaya telah menghasilkan dan mengelola 105 kehamilan pasangan pasien. 

Bahkan, dengan program unggulannya telah lahir bayi kembar tabung pertama  beberapa waktu yang lalu. 

Komentar