Jumat, 26 April 2024 | 09:29
SELEBRITAS

Yuni Shara Izinkan Anak-anaknya Nonton Film Porno, Begini Kata Psikolog

Yuni Shara Izinkan Anak-anaknya Nonton Film Porno, Begini Kata Psikolog
Yuni Shara (okezone.com)

ASKARA - Penyanyi spesialis lagu-lagu lawas, Yuni Shara secara terang-terangan menceritakan sering menemani anak-anaknya menonton film hubungan badan alias film porno.

Bahkan, Yuni Shara mengizinkan anak-anaknya menonton film agedan dewasa itu.  Dalam sebuah wawancara dengan Venna Melinda yang tayang pada 19 Juni 2021, Yuni mengaku ikut mendampingi anak-anaknya menonton film tersebut.

Menurut Yuni, dia ingin menjadi orangtua dengan pemikiran yang terbuka untuk anak-anaknya. 

"Anak-anakku kebetulan anak-anak yang terbuka. Enggak mungkinlah ya anak-anak kita enggak nonton film porno, mau yang jenis anime atau jenis apa pun segala macam, akan ada," kata dia. 

Menurut Yuni lagi, dia secara bebas mengizinkan anaknya untuk menonton film porno.

"Daripada nanti gimana-gimana, mending kita jadi teman saja 'gimana nontonnya' misalnya kayak gitu. Itu yang kayak gini-gini," ungkapnya. 

Meski demikian, sikap Yuni Shara itu menuai kontroversi dari warganet. Mereka tampak memberikan beberapa pendapat dan komentar mengenai sikap tersebut.

Menurut Psikolog Pendidikan Anak dan Remaja Rumah Dandelion Agstried Piether, tindakan Yuni Shara merupakan sikap yang benar jika orang tua mendapati anak menonton konten porno yakni tidak memarahi anak.

Namun Agstried memberi catatan bahwa tidak marah ketika memergoki anak menonton film porno tidak sama dengan mendampingi menonton. 

"Iya betul sekali, ketika kita memergoki anak nonton film porno, sepanik apa pun kita sebaiknya kita tidak marah karena akhirnya anak hanya akan melakukan lagi dengan diam-diam. Sebaliknya, tanyakan pada anak apa yang mendorong ia menonton film porno? Penasaran? Ikut-ikutan teman? Nah, lewat hasil diskusi tersebut orang tua dapat memberikan pendidikan seks yang faktual, berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan film po*no," kata Agstried yang merupakan lulusan Universitas Indonesia tersebut. 

Menurutnya, hal yang paling berbahaya dari film porno jika ditonton anak di bawah umur adalah informasi salah yang diberikan. Akhirnya anak tumbuh dengan pengetahuan dan ekspektasi bahwa hubungan seksual atau organ seksual yang benar dan baik adalah yang seperti mereka lihat di film po*no. 

"Padahal kan tidak seperti itu. Jadi mari biasakan anak mencari pengetahuan dari sumber yang benar dan terpercaya. Jangan lupa sesuaikan juga pendidikan seks pada anak sesuai dengan usianya," kata dia. 

Meski demikian, harus ditegaskan kepada anak-anak bahwa film po*no tidak merepresentasikan hubungan seks yang sebenarnya. Konten seksual di dalam film porno bukan fakta seksual, sehingga anak bisa mendapat pendidikan yang salah tentang seks. (ant/jpnn)

Komentar