ASKARA - Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menangani pandemi Covid-19 mendapat rapor merah dari Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Penilaian tersebut sontak banyak menuai sorotan berbagai pihak. 

Dante memberikan nilai E kepada Pemprov DKI Jakarta terkait penanganan pandemi Covid-19. Nilai itu diberikan berdasarkan penghitungan laju penularan, bed occupancy rate (BOR) atau kapasitas keterisian rumah sakit dan penelusuran kasus.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani mengkritik penilaian tersebut, karena hal itu melukai tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja melawan pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.

"Sekalipun penularannya meningkat, tapi tidak bisa dikatakan nilai E. Itu melukai banyak perasaan nakes di Ibu Kota. Sama saja mengabaikan pengorbanan 18 nakes yang telah gugur melawan pandemi," kata Zita dalam keterangan resminya, Jumat (28/5).

Menurutnya, Kementerian Kesehatan tak bisa hanya menilai dari laju penularannya semata. Menurutnya, penilaian juga harus berimbang dari segala sisi.

Maka itu, penilaian yang diberikan Dante tentang kinerja penanganan Pemprov DKI sebaiknya melihat respons tenaga kesehatan, angka kesembuhan, hingga angka kematian pasien Covid-19. "Nah mereka harus lihat (Nakes) itu," ujarnya.

Merujuk data Dinkes DKI bahwa Satgas Penanganan Covid-19 di Jakarta sudah bekerja maksimal. Berdasarkan per 27 Mei, angka kesembuhan di DKI sebesar 95,7 persen. Sementara angka kematian 1,7 persen. "Ini lebih baik dari yang lain," klaimya. 

Dia menambahkan bahwa penanganan pandemi Covid-19 harus dilakukan dengan cara kerja gotong royong. Dengan melibatkan berbagai pihak, tak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

"Saya berharap, Wamenkes bisa mengevaluasi apa yang telah diucap. Kita tidak butuh nilai-nilai, pemerintah pusat harusnya mendorong, mengayomi, dan memberi semangat nakes yang ada di daerah," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengganjar nilai E atas kinerja Pemprov DKI Jakarta dalam menanganani penularan dan penyebaran virus Corona di Ibu Kota. 

"Ada beberapa daerah yang (kualitas) pengendalian pandeminya masuk kategori D, dan ada yang E seperti Jakarta," nilai Dante.