ASKARA - Gencatan senjata akhirnya disepakati Zionis Israel dan Pejuang Hamas Palestina usai pertempuran yang terjadi sejak Senin (10/5) lalu. 

Kedua belah pihak siap menghentikan serangan mulai hari ini Jumat (21/5) waktu setempat.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan, kabinet keamanan memilih dengan suara bulat dalam mendukung gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. Hal itu sebagai timbal balik dan tanpa syarat sebagaimana diusulkan Mesir.

Sementara itu, Hamas dan Mesir menyatakan gencatan senjata bakal dimulai pukul 02.00 waktu setempat atau setelah 11 hari pertempuran.

Hamas memastikan, gencatan senjata akan saling menguntungkan dan berlangsung simultan.

"(Gerakan) Perlawanan Palestina akan mematuhi kesepakatan ini selama pendudukan (Israel) melakukan hal yang sama," tegas Penasihat pemimpin Hamas, Taher Al Nono, dilansir Reuters.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Juru Bicara Hamas Abu Ubaida mengungkapkan pihaknya berhasil mempermalukan Israel dalam serangan sejak 10 Mei.

"Dengan pertolongan Allah SWT, kami dapat mempermalukan musuh, entitas yang rapuh dan tentaranya yang buas," tuturnya.

Bahkan, dirinya mengancam akan menembakkan roket ke seluruh wilayah Israel bila negara tersebut melanggar gencatan senjata atau menyerang Gaza sebelum pelaksanaan gencatan senjata berlaku.

Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi memerintahkan dua delegasi keamanan Zionis Israel maupun Wilayah Palestina untuk bekerja sama demi mewujudkan gencatan senjata. (pmjnews)