Senin, 13 Mei 2024 | 07:41
NEWS

Siloam Hospitals Sriwijaya Ingatkan Nutrisi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Agar Tumbuh Kembang Optimal

Siloam Hospitals Sriwijaya Ingatkan Nutrisi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Agar Tumbuh Kembang Optimal
Ilustrasi. (Alodokter)

ASKARA - Peran nutrisi terbilang penting bagi tumbuh kembang gizi anak sejak di dalam kandungan. Pun daya tahan tubuh pada anak sangat dipengaruhi oleh nutrisi. 

Dari data WHO ditemukan 45 persen kematian balita di seluruh dunia karena malnutrisi baik langsung atau tidak langsung atau dikarenakan kekurangan asupan gizi seimbang.

"Jenis malnutrisi terbanyak di Indonesia adalah stunted. Stunted yang disebabkan kurang gizi disebut stunting," tutur dr. Elvietha Allamanda Sp.A. M.Sc l. melalui edukasi live webinar dari aplikasi Zoom yang diselenggarakan Siloam Hospitals Sriwijaya, Kamis (1/4) di Palembang.

Dokter Elvietha menjelaskan, dua pertiga balita yang meninggal terkait malnutrisi memiliki pola makan bayi yang salah, yaitu tidak mendapatkan ASI eksklusif serta mendapatkan MPASI yang terlalu dini atau terlambat  

"Komposisi zat gizi  tidak lengkap, tidak seimbang dan tidak higienis," tuturnya.

Adapun stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada tinggi badan anak, lebih rendah/pendek dari standar usianya. Lalu, Apa saja penyebab stunting?

Dalam edukasinya, Dokter Elvietha menjelaskan beberapa penyebab dari stunting, yaitu :

- Asupan gizi pada ibu sebelum, selama hamil kurang dan setelah persalinan.
- Asupan gizi pada anak kurang, disebabkan ketidakmampuan dan ketidaktahuan tentang pemenuhan gizi anak.
- Adanya penyakit kronis seperti diare, infeksi, penyakit bawaan dan kanker.
- Kondisi bayi, karena prematur dan berat bayi lahir rendah.

Bagaimana Cara Mencegah Stunting

Guna pencegahan stunting, dijelaskan bahwa untuk ibu hamil sebaiknya lakukan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, vitamin dan suplemen sesuai anjuran dokter dan kontrol secara teratur. 

"Selain itu, dalam pemberian nutrisi harus lengkap, seperti IMD, ASI Eksklusif, dan MPASI, dan periksakan ke fasilitas kesehatan secara teratur serta jaga kebersihan dan lakukan Imunisas," ungkap Dokter Elvietha yang memulai prakteknya di Siloam Hospitals Sriwijaya sejak tahun 2011.

Disebutkan, akan periode emas pertumbuhan sel otak anak, dijelaskan Dokter Elvietha yaitu sampai 85 persen terbentuk pada 1000 hari pertama kehidupan, yaitu mulai dari dalam kandungan sampai lahir usia 2 tahun. Proses ini membutuhkan nutrisi protein dan lemak. Adapun tentang pemberian ASI eksklusif dianjurkan sampai 6 bulan selama masih bisa mencukupi kebutuhan bayi dengan memantau pertumbuhannya.

"Bila ASI eksklusif sudah diberikan dengan cara yang benar namun terdapat resiko gagal tumbuh maka sebaiknya dilihat kesiapan bayi untuk menerima MPASI, jika masih belum siap berikan ASI Donor sampai ditahap akhir jika ASI Donor tidak tersedia maka bisa diberikan susu formula," pungkas Dokter Elvietha.

Stunting bisa dideteksi dini saat anak berusia kurang dari 2 tahun dengan mengevaluasi pertambahan berat badan.

Komentar