Selasa, 14 Mei 2024 | 16:34
NEWS

Antisipasi Tindak Kekerasan, KBRI dan KJRI di Amerika Serikat Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Antisipasi Tindak Kekerasan, KBRI dan KJRI di Amerika Serikat Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
Bincang KBRI dan KJRI Se-Amerika Serikat (tangkapan layar)

ASKARA - Langkah proaktif dan cepat dilakukan KBRI dan KJRI se-Amerika Serikat (AS) menyikapi kecenderungan meningkatnya tindak kekerasan, diskriminasi dan ujaran bermotif rasial yang terjadi belakangan ini di Negeri Paman Sam. 

Hal tersebut sebagai upaya memastikan keamanan dan keselamatan WNI dan masyarakat Indonesia di seluruh wilayah AS. 

Seperti yang terlihat dari pertemuan virtual KBRI Washington DC dengan dukungan seluruh KJRI di AS (KJRI Chicago, Houston, Los Angeles, New York, dan San Francisco) bersama perwakilan masyarakat Indonesia se-AS.

Hampir 100 orang perwakilan masyarakat dan diaspora Indonesia dari berbagai kota di seluruh AS, yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama hadir dalam pertemuan itu.

Serta pimpinan dan perwakilan organisasi masyarakat, terlihat antusias dan aktif berpartisipasi dalam bincang-bincang virtual selama 1,5 jam tersebut. 

Atase Kepolisian KBRI Washington DC, Brigjen Polisi Ary Laksmana Widjaja, menekankan pentingnya masyarakat Indonesia di AS untuk mengambil langkah-langkah pre-emptive, preventif, serta berani ketika dihadapkan dengan tindak kekerasan atau pidana.

“Berani dan saling melindungi. Apabila menjadi korban kekerasan, minta bantuan warga di sekitar tempat kejadian dan segera telepon 911," kata Ary dalam perbincangan itu, dikutip Senin (29/3).

Selain itu, dapat melaporkan tindakan kekerasan tersebut kepada otoritas setempat.  Sehingga dia berjanji akan memberikan pendampingan. 

"Laporkan juga kepada Perwakilan RI terdekat agar dapat kami bantu secepatnya dan berikan pendampingan,” ujar perwira tinggi Polri, yang pernah bertugas sebagai Atase Kepolisian di KBRI Den Haag, Belanda itu. 

Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Washington DC, Gustaav Ferdinandus menuturkan, Kementerian Luar Negeri RI telah memberi permintaan perhatian khusus dan serius dari Pemerintah AS untuk menjamin keselamatan dan keamanan WNI dan masyarakat Indonesia di AS. 

“KBRI juga telah menyiapkan pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menyikapi perkembangan situasi keamanan terkini di AS," imbuh Gustaav.

Perwakilan RI di AS, baik KBRI maupun KJRI memiliki hotline yang dapat dihubungi oleh masyarakat Indonesia setiap saat, 7 hari 24 jam.

KBRI dan KJRI se-AS sebelumnya juga telah mengadakan pertemuan virtual dengan perwakilan Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias), guna memastikan para mahasiswa dalam kondisi baik di tengah merebaknya isu tindak kekerasan bermotif rasial akhir-akhir ini. 

 

Komentar