Jumat, 26 April 2024 | 07:13
NEWS

Optimisme Dahlan Iskan Lawan Covid-19 dengan Vaksin Nusantara

Optimisme Dahlan Iskan Lawan Covid-19 dengan Vaksin Nusantara
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam Beranda Ruang Diskusi. (Ist)

ASKARA - Banyak negara masih terus menahan pandemi Covid-19 tanpa vaksin. Berbeda dengan Indonesia yang tengah mengembangkan penangkal virus corona jenis baru itu dengan nama Vaksin Nusantara.

Pengembangan Vaksin Nusantara dilakukan Mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto bersama tim peneliti di laboratorium RSUP dr. Kariadi Semarang. 

Namun, munculnya Vaksin Nusantara justru menuai pro kontra di masyarakat. Hal itu membuat mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan merasa khawatir. 

Maka dari itu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) diminta meninjau lebih jauh vaksin yang dikembangkan menggunakan pendekatan dendritik itu. Serta memberikan ruang yang sama, seperti halnya terhadap vaksin produksi Sinovac.

"Saya terus terang agak khawatir juga pro kontra ini begitu besar. Maka, mungkin sebaiknya BPOM terus didorong fair. Fasilitas yang diberikan kepada Sinovac diberikan juga kepada Vaksin Nusantara," kata Dahlan Iskan dalam Beranda Ruang Diskusi bertajuk "Setahun Pandemi, Apa Kabar Vaksin Anak Bangsa?" Jumat (26/2).

Kritikan yang muncul pada Vaksin Nusantara ialah karena metode yang digunakan dianggap belum teruji. Namun sejauh ini, hasil uji klinis vaksin tersebut diketahui tidak terdapat efek samping yang serius. 

"Barangkali memang ada prosedur ilmu pengetahuan, memang tidak ada efek samping dan meningkatkan imunitas," kata Dahlan Islan. 

Vaksin Nusantara akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di tengah perlombaan vaksin global. Indonesia akan masuk dalam salah satu negara pembuat vaksin Covid-19 dan bukan sekadar pengimpor.

"Harapan kita akan terwujud (Vaksin Nusantara). Terlalu banyak negara besar yang antre menunggu vaksin," ujar Dahlan Iskan. 

Melalui blog pribadinya Disway.id, Dahlan Iskan mengatakan bahwa sebenarnya Vaksin Nusantara tidak dapat dibandingkan dengan vaksin-vaksin yang sudah ada, lantaran teknologinya berbeda. Proses vaksinasinya juga tidak sama.

Vaksin Nusantara menggunakan cara baru termasuk proses vaksinasinya. Proses vaksinasi baru itu mengingatkan Dahlan Iskan pada cara stem cell yang beberapa kali dilaluinya. 

"Cara vaksinasi Vaksin Nusantara punya kemiripan dengan stem cell itu," katanya.

Komentar