Sabtu, 27 April 2024 | 10:24
NEWS

Bikin Bangga, Mahasiswa Riau Ciptakan Panel Surya Pelacak Sinar Matahari

Bikin Bangga, Mahasiswa Riau Ciptakan Panel Surya Pelacak Sinar Matahari
Andreas Lokananta dengan panel surya portable karyanya. (Suara/Ist)

ASKARA - Mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR) berhasil membuat sebuah panel surya portable dengan pelacak matahari otomatis.

Alat ini mampu merubah energi matahari tersebut menjadi energi listrik yang dapat digunakan saat berada di alam bebas. Sehingga energi tersebut dapat disimpan pada baterai dan digunakan untuk mengoperasikan perangkat elektronik.

Pencapaian ini merupakan hasil dari proyek akhir (PA) Andreas Lokananta yang merupakan mahasiswa alih jenjang dari Program Studi D4 Teknik Elektronika Telekomunikasi PCR.

"Tidak adanya sumber daya listrik ketika kita ingin melakukan isi daya gadget atau perangkat lainnya dan berada di alam bebas seperti hutan, danau atau tempat lainnya, maka pemanfaatan tenaga matahari menjadi salah satu pilihan yang tepat. Hal itu menjadi dasar saya membuat alat power bank panel surya dengan pelacak matahari secara otomatis," kata Andreas.

Menurutnya, panel surya adalah sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip yang disebut efek photovoltaic.

Energi listrik yang dihasilkan akan disimpan ke dalam sebuah baterai, kemudian digunakan untuk mengoperasikan perangkat elektronik sesuai kebutuhan listriknya.

Andreas menyebut bahwa alat yang dibuat pada tugas akhir ini dibangun dengan menggabungkan power bank dan panel surya yang memiliki sensor untuk melacak sinar matahari sehingga penerimaan cahaya matahari lebih maksimal. Butuh waktu sekitar 10 bulan bagi dirinya untuk menciptakan alat yang bermanfaat ketika berada di alam bebas tersebut.

"Untuk menyelesaikan alat ini membutuhkan waktu dari bulan maret 2020 hingga januari 2021. Semoga alat ini nantinya dapat mengatasi kebutuhan daya listrik untuk mengisi perangkat elektronik saat berada di alam bebas," katanya.

Dilansir Suara, Senin (22/2), Noptin Harpawi selaku pembimbing pada proyek akhir Andreas mengapresiasi capaiannya dalam pembuatan panel surya portable tersebut.

"Walapun kondisi pandemi dan padatnya pekerjaan di perusahaan tempat ia bekerja serta proses bimbingan yang dilakukan secara daring, hal ini tidak menyurutkan semangat Andreas untuk menyelesaikan penelitian ini. Pembuatan alat ini merupakan bentuk penerapan ilmu yang telah dipelajari selama di PCR," jelasnya.

Di sisi lain, Mohammad Yanuar Hariyawan dan Wahyuni Khabzli selaku penguji pada proyek akhir ini sangat mendukung dengan pembuatan panel surya portable dengan pelacak matahari otomatis.

Mereka berharap semoga alat ini dapat sangat bermanfaat dan sangat sesuai dengan usaha manusia saat ini untuk berpindah ke renewable energy.

Komentar