Jumat, 26 April 2024 | 23:00
NEWS

Masjid Tertua Ditemukan di Tepi Laut Galilea, Diduga Dibangun Sahabat Nabi

Masjid Tertua Ditemukan di Tepi Laut Galilea, Diduga Dibangun Sahabat Nabi
Lokasi penemuan masjid di Tiberias. (Katia Cytryn-Silverman/Hebrew University)

ASKARA - Sebuah masjid mungkin telah dibangun di Tiberias yang terletak di Israel Utara oleh pasukan Islam pada awal 635 Masehi.

Kesimpulan ini diperoleh ketika ditemukan sisa-sisa sebuah masjid di bawah reruntuhan bangunan dari era Bizantium. Dan telah dipublikasikan dalam sebuah konferensi akademik setelah 11 tahun penggalian oleh tim arkeolog yang dipimpin oleh Dr. Katia Cytryn-Silverman dari Universitas Ibrani Yerusalem.

Arabnews melaporkan, mungkin masjid tersebut telah dibangun oleh seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Ia merupakan seorang komandan tentara muslim yang menaklukkan Levant pada abad ke tujuh.

"Kami tidak dapat memastikan bahwa ini adalah milik Shurahbil. Tapi kami memiliki sumber bersejarah yang mengatakan dia mendirikan sebuah masjid di Tiberias ketika dia menaklukkannya pada tahun 635," kata Dr. Cytryn-Silverman kepada Arabnews.

Tim arkeolog Israel percaya bahwa masjid yang ditemukan mungkin didirikan oleh Syurahbil bin Hasanah, panglima perang yang pernah menaklukkan wilayah Levant pada abad ke tujuh termasuk wilayah situs.

Pada awalnya, di tahun 1952 dilakukan penggalian arkeologis di situs tersebut dan berbagai struktur tiang ditemukan. Para arkeolog mengidentifikasi sebagai sebuah pasar tertutup yang berasal dari periode Bizantium akhir.

Setelah dilakukan kembali penggalian tahun 2008 ditemukan berbagai pecahan tembikar dan koin dari periode awal Islam. Selain itu ditemukan juga fondasi bangunan dari sebuah struktur bertingkat kuno. Para arkeolog menunjukkan bahwa situs tersebut berasal dari Islam.

Di bawah struktur tersebut, para arkeolog menemukan sisa-sisa bangunan yang berusia 100 tahun lebih tua. Di mana sebelumnya telah diduga berasal dari abad ke delapan.

Para sejarawan sudah mengetahui berbagai situs masjid yang lebih tua, tetapi seringkali tersembunyi di bawah masjid yang lebih baru. Sehingga menyulitkan para arkeolog untuk dapat mengaksesnya secara langsung.

Dengan kemudahan akses, para ahli bisa melakukan penggalian arkeologi, seperti yang pernah dilakukan terhadap sisa-sisa masjid tertua yang ditemukan di Irak. Berlokasi di Baghdad timur, di sebuah kota kuno bernama Wasit dan masjid ini berasal dari 703 Masehi.

Menurut para arkeolog, pembangunan masjid di Tiberias sangat mirip dengan situs keagamaan lain yang ditemukan di Madinah, Damaskus, dan Yerusalem. Tim juga menemukan beberapa artefak. Di antaranya adalah koin Romawi dan Bizantium serta beberapa keramik yang berasal dari abad ke tujuh.

Beberapa saat kemudian setelah masjid yang diidentifikasi di kota itu yang digambarkan sederhana digantikan dengan masjid yang lebih besar. 

"Setidaknya hingga masjid monumental didirikan pada abad ke-8, gereja tetap menjadi bangunan utama di Tiberias," jelas Dr. Cytryn-Silverman.

Tiberias ialah sebuah kota di Israel Utara di bantaran Laut Galilea. Penduduknya kebanyakan orang Yahudi yang berjumlah 39.900 jiwa. Kota ini dinamai demikian untuk menghormati Kaisar Tiberius dari Romawi dan didirikan pada tahun 20 Masehi.

Komentar