ASKARA - Dua unit rumah warga di Kabupaten Mamuju mengalami kerusakan akibat gempa M5,9 yang terjadi pada Kamis siang (14/1). 

BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait dampak gempa di darat sekitar 4 kilometer barat laut Majene, Sulawesi Barat. 

Laporan sementara lainnya menyebutkan satu unit barak Sabhara Polda Sulbar mengalami kerusakan. Di samping itu, satu orang mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.

BPBD Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan guncangan kuat. Warga merasakan gempa selama kurang lebih tiga detik. 

"Masyarakat panik dan keluar rumah," kata Kepala Pusdatinkom Kebencanaan BNPB Raditya Jati kepada media.

Setelah gempa, BPBD Kabupaten Majene melakukan koordinasi dengan perangkat kecamatan dan desa terkait dampak guncangan. Sedangkan BPBD Kabupaten Mamuju menginformasikan warganya merasakan guncangan kuat selama tiga hingga empat detik.

"Masyarakat juga panik dan keluar rumah. Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan dampak gempa," tutur Raditya Jati. 

Senada juga diinformasikan BPBD Kabupaten Poliwali Mandar. Gempa dirasakan kuat oleh warga selama sekitar tiga detik. Warga panik dan keluar rumah untuk menghindari dampak buruk. 

"Gempa dengan kedalaman 10 kilometer ini tidak memicu terjadinya tsunami," kata Raditya Jati. 

Analisis peta guncangan BMKG dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M5,9 memicu kekuatan guncangan IV MMI di Mamuju, III-IV MMI di Majene, Mamuju Utara, Mamuju Tengah, III MMI di Toraja, Mamasa, II-III MMI di Pinrang, Parepare, Wajo, Polewali Mandar, Tanah Grogot, dan II MMI di Balikpapan. 

Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa. Deskripsi BMKG pada skala IV MMI menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi.