ASKARA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menemukan jejak material guguran sisa erupsi Gunung Merapi tahun 1998 di sisi barat yang mengarah ke Kali Senowo dan Kali Lamat. Serta sisa lava erupsi tahun 1948. 

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, hal itu berdasar pemantauan secara langsung melalui udara.

Berdasarkan prediksi sementara, dari hasil pengamatan, potensi bahaya masih mengarah ke Sungai Gendol.

BPPTKG juga melihat adanya guguran dari material lama yang ada di kawah-kawah dari sisi luar dan mengarah ke sisi barat.

Dari pengamatan tersebut, diperkirakan guguran material erupsi kali ini berpotensi mengarah ke hulu Kali Senowo dan Kali Lamat. Akan tetapi pihaknya belum dapat menentukan secara pasti arah dari alirannya.

"Itu material lama yang jatuh ke arah barat laut yaitu Sungai Senowo dan Sungai Lamat, tapi masih di hulu. Sementara untuk potensi bahaya, arahnya masih ke Sungai Gendol," jelas Hanik dalam keterangannya, Jumat (27/11).

Pihaknya berharap hasil pengamatan itu kemudian dapat memberikan gambaran para pengambil kebijakan. Agar membuat keputusan dengan baik, dalam pengurangan risiko bencana dan penguatan kapasitas lainnya.

BPPTKG telah menyampaikan kenaikan status Gunung Merapi menjadi Level III atau Siaga sejak Kamis (5/11). 

Sejalan dengan hal tersebut, BPPTKG juga menyebutkan potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik apabila terjadi erupsi eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak.