ASKARA - Untuk menciptakan produk kreatif seni pertunjukan, seni rupa, dan penerbitan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar kegiatan Aksilarasi (Aksi Selaras Sinergi) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. 

Aksilarasi merupakan program pendampingan dalam penciptaan produk ekonomi kreatif unggulan di bidang musik, seni pertunjukan, seni rupa, dan penerbitan. Sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata di Labuan Bajo.  

Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas, Josua Simanjuntak mengatakan, Program Aksilarasi diharapkan membangun talenta yang ada di Manggarai Barat dan Labuan Bajo, menciptakan karya-karya baru. 

Karya tersebut berangkat dari akar budaya sebagai value proposition global. Sehingga menjadi daya tarik turis mancanegara untuk berkunjung. 

"Adanya kegiatan aksilarasi akan terbentuk ekosistem ekonomi kreatif Labuan Bajo mendukung, pertumbuhan ekonomi dengan peran aktif warga dan mendukung pengembangan destinasi pariwisata," kata Josua dalam keterangannya, Kamis (5/11).

Melalui aksilarasi di Labuan Bajo diyakini akan menjadi media transformasi segi sumber daya manusia, untuk menjadi aktor utama membangun destinasi pariwisatanya. 

"Dengan aksilirasi ini masyarakat setempat menjadi aktor utama. Inilah yang nanti akan dilakukan oleh teman-teman dari Manggarai Barat, Labuan Bajo. Misalnya nanti ada yang memproduksi tari-tarian," tuturnya. 

Kepala Dinas Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus berharap, masyarakat setempat dapat terlibat dalam pengembangan pariwisata Manggarai Barat secara massif melalui kegiatan aksilarasi ini.

"Saya berharap kegiatan aksilarasi ini bisa membuat masyarakat tergugah untuk meningkatkan destinasi wisata Labuan Bajo," harap Agustinus. 

Aksilarasi Labuan Bajo terdiri dari masa inkubasi selama 14 hari yakni pada 3-16 November 2020. Kemudian adanya konferensi pers pada 18 November 2020, dan uji publik secara daring karya-karya yang telah dihasilkan pada 19 November 2020. 

Proyeksi karya yang dihasilkan program aksilarasi Labuan Bajo 2020 ini terdapat 16 karya. Seni musik sebanyak 3 karya, seni pertunjukan sebanyak 8 karya. Seni rupa sebanyak 1 karya site specific, dan penerbitan sebanyak 4 karya atau 3 dummy buku 'Mengenal Labuan Bajo' dan 1 Peta Jelajah.