ASKARA - Kementerian Kesehatan memastikan bahwa vaksin Covid-19 untuk 9,1 juta penduduk bakal tersedia mulai November mendatang. 

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto mengatakan, vaksin berasal dari sejumlah produsen di luar negeri yang telah lolos uji klinis fase ketiga.

Kemenkes bersama Kementerian BUMN, Kemenko Marves, BPOM, Kementerian Agama, MUI dan Bio Farma telah bertemu dengan produsen vaksin tersebut. 

"Kalau ditotal pada November dan Desember mendatang kita sudah mendapatkan kepastian ketersediaan untuk digunakan vaksinasi bagi 9,1 juta orang," kata Yurianto dalam keterangan virtual, Senin (19/10).

Akan tetapi, ketersediaan vaksin itu masih akan sangat tergantung emergency use authorization (EUA) yang bisa dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta rekomendasi kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Yurianto menjelaskan, BPOM saat ini sedang berada di Tiongkok untuk menggali data hasil uji klinis tahap tiga vaksin. Hal itu terkait proses perizinan vaksin yang akan diedarkan di Indonesia. 

"Semuanya berproses, sekalipun di sana jadi tetap dilakukan data sharing, komunikasi dan diskusi daring. Teman-teman akan pulang dari China sekitar dua minggu lagi," tuturnya.

Dikatakan Yurianto, vaksin Covid-19 milik Sinovac telah rampung uji klinis tahap tiga di dua negara yakni Brasil dan Tiongkok. Vaksin serupa juga sedang diuji klinis di Indonesia oleh PT Bio Farma

"Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis tahap tiga di beberapa tempat. Di Brasil sudah selesai, di China sendiri sudah selesai. Dan di Indonesia rencananya selesai Desember," jelasnya. 

Pemerintah telah melakukan finalisasi pembelian vaksin Covid-19 dari tiga produsen yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac. Ketiganya telah sepakat menyediakan vaksin untuk Indonesia.