Kamis, 02 Mei 2024 | 01:07
NEWS

Batik Wariskan Kreativitas Masyarakat Indonesia

Batik Wariskan Kreativitas Masyarakat Indonesia
Kain Batik Garuda Nusantara terbentang di Museum Nasional bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional 2020. (Dok. Yayasan Tjanting Batik Nusantara)

ASKARA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan bahwa batik telah melekat di kehidupan masyarakat Indonesia. 

"Bukan sekadar kain bermotif dan hasil karya. Di dalamnya terkandung filosofis kehidupan rakyat Indonesia, mulai dari lahir hingga kembali kehadirat Tuhan. Mulai dari pengaruh alam hingga pengaruh zaman," jelasnya dalam acara pembentangan kain batik sepanjang 74 meter di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (2/10).

Batik telah diturunkan dari satu generasi ke generasi melalui pemaknaan simbol, warna dan corak kehidupan. 

"Mewariskan spiritualitas dan kreativitas masyarakat Indonesia yang tidak lekang oleh zaman," kata Nadiem.

Maka masyarakat Indonesia harus menjaga warisan budaya bangsa itu. Mengingat, pada 2009, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan non benda.

Menurut Nadiem, keberhasilan 11 tahun yang lalu merupakan upaya bersama dalam pelestarian dan diplomasi budaya. 

"Ini berhasil dan UNSECO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya. Ini suatu luar biasa, warisan milik bersama adalah katalis kemanusiaan," tuturnya. 

Mengenai pembangunan sumber daya manusia perlu dilakukan dengan pendekatan pemajuan budaya yang sifatnya tidak hanya melestarikan tradisi tapi menghidupkan antar budaya dan memperkaya keragaman.

"Tujuan kita jelas, pemajuan kebudayaan menyejahterakan, mencerdaskan, dan mendamaikan," ujar Nadiem. 

Pada 2 Oktober 2009 batik ditetapkan ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO atau Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada sidang UNESCO di Abu Dhabi.

Penetapan itu merupakan yang ketiga kalinya bagi Indonesia setelah keris dan wayang terlebih dulu masuk daftar ICH UNESCO.

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, pada naskah yang disampaikan ke UNESCO bahwa batik diartikan sebagai teknik menghias yang mengandung nilai, makna, dan simbol budaya.  

Komentar