Kamis, 09 Mei 2024 | 06:51
NEWS

40 Juta Vaksin Covid-19 Akan Tiba di Indonesia Awal Desember

40 Juta Vaksin Covid-19 Akan Tiba di Indonesia Awal Desember
Ilustrasi. (RFI)

ASKARA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyebut maksimal ada 40 juta vaksin anti corona akan tiba di Indonesia pada awal Desember mendatang. 

Imbasnya situasi krisis akibat virus mematikan itu diyakini hanya akan berlangsung selama dua bulan ke depan.

"Vaksin pertama akan masuk di Indonesia pada awal Desember, mudah-mudahan bisa lebih cepat. Kalau schedule ini bisa berjalan dengan baik dengan jumlah 30 juta sampai 40 juta vaksin pada tahun ini. Maka kritikal time kita adalah dua bulan ini," jelasnya dalam webinar bertajuk Launching Pernak Pernik Bangga Buatan Indonesia, Rabu (23/9).

Sehingga untuk proses pemulihan ekonomi nasional diyakini mulai berlangsung pada awal tahun 2021. 

"Setelah itu nanti kuartal pertama tahun depan keadaan akan menjadi makin baik," kata Luhut.

Oleh karena itu, dia meminta seluruh pelaku usaha di dalam negeri, khususnya UMKM untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi perdagangan yang kembali bebas. Mengingat selama ini UMKM menjadi ujung tombak dalam perekonomian nasional.

"Teman-teman di UMKM ayo siapkan diri, kita menghadapi pertandingan yang lebih bebas lagi ke depan. Indonesia harus lebih baik. UMKM harus bangga bahwa anda adalah ujung tombak dan tulang punggung dari ekonomi Indonesia," paparnya.

Luhut mengklaim, penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia kian membaik. Tidak seperti di waktu awal penyebaran virus, di mana penanganan oleh pemerintah diakui masih belum rapih.

"Penanganan covid secara nasional sekarang berjalan makin rapih, main baik. Memang awal Maret, April, Mei kita masih banyak alami hambatan tapi sekarang sudah makin tertib penanganannya," jelasnya.

Dia menambahkan, penanganan pandemi oleh pemerintah akan semakin baik apabila vaksin penawar virus mematikan itu telah ditemukan. Mengingat dengan kehadiran vaksin, penyebaran virus jenis baru corona bisa diakhiri.

"Sudah makin tertib penanganannya. Tentu untuk menghilangkan kita harus menunggu obat dan vaksinnya," tutup Luhut. (industry)

Komentar