Jumat, 03 Mei 2024 | 07:45
TRAVELLING

Terapkan CHSE, Desa Adat Wae Rebo Bisa Dikunjungi Lagi

Terapkan CHSE, Desa Adat Wae Rebo Bisa Dikunjungi Lagi
Desa Adat Wae Rebo. (Kemenparekraf)

ASKARA - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) siap memberikan pendampingan penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Enviromental Sustainability) di Desa Adat Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina menjelaskan, pendampingan penerapan protokol CHSE diperlukan sebagai pendukung karena Desa Adat Wae Rebo dibuka kembali untuk menerima wisatawan setelah 6 bulan ditutup karena pandemi Covid-19.

"Kami sangat senang karena Desa Adat Wae Rebo telah dibuka kembali oleh gubernur NTT. Kami siap mendukung pendampingan kepada masyarakat Wae Rebo mulai dari protokol kesehatan hingga penyediaan fasilitas fisik untuk CHSE," jelasnya.

Shan mendampingi Gubernur NTT Viktor Laiskodat melaksanakan kunjungan kerja ke Desa Adat Wae Rebo pada 6 September lalu.

Sebagai langkah awal, Shana menegaskan pihaknya akan melaksanakan kegiatan padat karya Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman) di Wae Rebo, sekaligus memberikan pendampingan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat desa adat yang telah dinyatakan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012.

"Secepatnya, pekan depan kami akan melaksanakan gerakan BISA di Wae Rebo sebagai respon dan dukungan atas dibukanya kembali Desa Wisata Wae Rebo," katanya.

Wisatawan yang berkunjung ke desa yang memiliki tujuh bangunan rumah berbentuk kerucut itu nantinya diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Penerapan protokol kesehatan wajib dilaksanakan dengan tujuan untuk menjaga keamanan, khususnya kesehatan masyarakat dan wisatawan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pokdarwis setempat agar menempatkan petugas di pintu masuk kedatangan untuk memastikan wisatawan yang datang berkunjung sudah memakai masker dan melakukan pengecekan suhu sebelum melakukan pendakian. Selain itu juga akan diatur daya tampung untuk penerapan sosial disctancing di dalamnya," papar Shana. (piknikdong)

Komentar