Jumat, 26 April 2024 | 08:25
NEWS

Triyono, Sang Pelopor Ojol Bagi Difabel Raih Penghargaan MURI

Triyono, Sang Pelopor Ojol Bagi Difabel Raih Penghargaan MURI
Difa Bike (Kaskus.co.id)

ASKARA - Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan untuk kategori kemanusiaan dan lingkungan hidup kepada pelopor ojek online bagi difabel. Penghargaan itu sekaligus menyambut HUT MURI ke-30 tahun.

Pendiri MURI, Jaya Suprana menyerahkan secara langsung penghargaan tersebut secara virtual kepada pencetus bisnis ojek online khusus difabel bermama "Difa Bike."

"Piagam penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia dianugerahkan atas pelopor ojek online bagi penyandang difabel. Kita anugerahkan kepada bapak Triyono," kata Jaya Suprana dalam keterangan virtual, Senin (7/9). 

Sang pelopor ojek online bagi penyandang difabel Triyono mengatakan, Difa Bike merupakan sarana transportasi online roda tiga yang ramah terhadap difabel. Seluruh pengemudinya penyandang difabel ringan di Yogyakarta. 

Bisnis ini berdiri karena berawal dari keresahannya lantaran transportasi umum yang dinilai belum ramah terhadap difabel. Triyono merintis bisnis tersebut sejak tahun 2015. Kini bisnisnya dapat penghargaan luar biasa. 

"Dalam kesempatan ini MURI menetapkan kami sebagai pelopor ojek online bagi penyandang difabel," ucap Triyono. 

Layanan dengan aplikasi pemesanan di platform Play Store itu seluruhnya dioperasikan oleh penyandang disabilitas ringan, seperti tunadaksa atau mengalami malfungsi pada salah satu bagian tubuh. 

Anggota Difa Bike terdiri dari 26 pengemudi yang rata-rata hanya tamatan sekolah dasar dari latar belakang ekonomi kurang mampu. Sebagian besar pelanggannya juga penyandang disabilitas. 

Tujuan mengembangkan bisnis ojek online khusus difabel ini, karena ingin membantu sesama masyarakat berkebutuhan khusus untuk bepergian. 

Mengingat selama ini di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, fasilitas transportasi umum banyak yang belum ramah dengan para difabel. Triyono berharap pemerintah menghadirkan transportasi ramah difabel. 

"Harapan ke depan terus dilakukan pembangunan dan ke depan tidak ada lagi bahasa difabel dan non difabel. Adanya bahasa masyarakat Indonesia kami adalah bagian dari masyarakat Indonesia," harapnya. 

Komentar