Minggu, 28 April 2024 | 03:39
COMMUNITY

Kisah di Balik Kapel dengan Konstruksi Tengkorak Manusia

Kisah di Balik Kapel dengan Konstruksi Tengkorak Manusia
Susunan tulang belulang pada dinding kapel. (Commons.wikimedia)

ASKARA - Di Kota Evora, Portugal, 140 kilometer dari Lisbon terdapat sebuah kapel yang bangunannya disusun oleh deretan 5000 tengkorak dan berbagai macam tulang belulang manusia.

Kapel ini merupakan bagian dari Kompleks Igreja de Sao Francisco. Tak ayal jika sebutannya adalah Capela dos Ossos atau Kapel Tulang.

Kapel dibangun sekitar abad 15 dan 16 dengan gaya arsitektur gothic oleh tiga orang biarawan Fransiskan. Pada saat konstruksi Kapel Tulang, dua pemakaman Fransiskan di kota itu meluap dan jenazahnya harus digali untuk menciptakan lebih banyak tempat. Saat itulah tiga biarawan tersebut berpikir untuk membuat kapel dengan tulang dan tengkorak yang berfungsi sebagai hiasan untuk dinding, kolom, lengkungan, dan kubah. Selain itu, fragmen tulang diputuskan untuk membentuk bagian dari mortar. Diperkirakan setidaknya 5000 mayat digunakan dalam konstruksi.

Sepintas dan berlalu saja seolah ada kesewenangan dan arogansi dalam perlakuan tulang belulang manusia tersebut. Namun, disebutkan bahwa salah satu alasan yang mengembangkan gagasan ketiga biarawan tersebut adalah untuk mengikutsertakan saudara-saudara mereka dalam keheningan kontemplasi spiritualitas gereja. Para biarawan juga prihatin dengan nilai-nilai moralitas masyarakat pada saat itu, sehingga berpikir lebih baik untuk menampilkan para jasad tersebut.

Mereka pikir ini akan memberikan Evora, sebuah kota yang terkenal dengan kekayaannya di awal 1600-an dilengkapi dengan tempat yang sangat berguna untuk merenungkan hal-hal materi dengan kematian yang tak terbantahkan. Hal ini dipertegas oleh pemikiran dalam pesan di atas pintu kapel "Nos ossos que aqui estamos, pelos vossos esperamos" atau "Kami tulang, ada di sini, menunggu Anda."

Kapel Tulang berukuran panjang 18,7 meter dan lebar 11 meter. Tulang dan tengkorak yang diatur dengan hati-hati menghiasi dinding dan kolomnya. Atapnya dibangun dari bata putih dan dihiasi motif berbeda yang terkait dengan kematian. Lengkungan yang membingkai jendela-jendela kecil yang ditemukan di dalamnya juga dihiasi dengan tengkorak, dan permainan cahaya dan bayangan memberi ruangan itu penampilan yang benar-benar suram.

Legenda lain yang terkait asal usul tulang menyatakan bahwa mereka berasal dari malapetaka yang menghancurkan Kota Monte Maior. Ceritanya berawal dari bencana yang terjadi saat badai petir menghampiri di daerah yang bernasib malang, menimbulkan petir pada gudang besar yang tersimpan di dalam benteng. Dari sekitar 1100 rumah di kota tersebut, lebih dari 800 dikatakan telah hancur pada saat itu. Ribuan mayat yang dapat diselamatkan kemudian dimakamkan di sebuah kuburan massal. Namun, setelah 30 tahun, jenazah tersebut diduga digali untuk membangun kapel sebagai penghormatan kepada para korban.

Portugal bukanlah satu-satunya tempat di mana orang mendapat dorongan untuk membangun dengan tulang belulang. The Capuchin Crypt di Roma adalah kapel abad ke-17 yang dihiasi dengan tulang 3700 saudara Kapusin. Bangunan ini memiliki beberapa ruangan dengan nama seperti The Crypt of the Pelvises dan salah satunya kerangka berjubah berpose dengan sabit dan timbangan mewakili kematian dan penilaian.

Mungkin pemegang rekor dalam katagori desain interior dengan tulang manusia adalah Otonomi Sedlec di Kutna Hora, Republik Ceko. Gereja itu dibangun pada tahun 1400 dan tanah itu diliputi tanah dari Gereja Makam Suci di Yerusalem yang dikatakan sebagai tempat di mana Yesus Kristus disalibkan. Menurut situs Osuarium, tanah suci ini membuat gereja menjadi tempat yang populer untuk dimakamkan. Seiring berjalannya waktu, saat kuburan menjadi penuh sesak, tulang-tulang dipindahkan ke gereja. Pada tahun 1870, seorang pengukir kayu lokal bernama Frantisek Rint diberi tugas mengaturnya. Dia membuat tampilan yang rumit, termasuk lampu gantung tulang dan puncak yang rumit yang terbuat dari tibia, fibula dan femur. Tulang belulang terdiri lebih dari 40 ribu individu dikatakan telah mendekorasi Osuarium Sedlec. (ikons) 

Komentar