Jumat, 19 April 2024 | 05:15
TRAVELLING

Tiga 'Macan' Kunjungi Pulau Macan

Tiga 'Macan' Kunjungi Pulau Macan
(Dok. pribadi)

ASKARA - Angka positif Covid-19 di Indonesia tak kunjung turun tapi tempat wisata sudah kembali dibuka setelah sejumlah destinasi wisata cantik di Kepulauan Seribu dipaksa tutup selama kurang lebih tiga bulan.

Salah satu pulau yang menjadi tujuan wisata warga Jakarta adalah Pulau Macan. Kendati namanya tidak sepopuler Pulau Tidung ataupun Pulau Onrust namun Pulau Macan berbeda dengan pulau-pulau di Kepulauan seribu karena pulau ini adalah private island dengan resort dan perairan yang cantik. 

Akhir pekan lalu tiga macan alias mamah cantik yang terdiri dari Onaria Fransisca, Pritha Nandini, dan Susan Indahwati melepaskan kerinduan untuk berpetualang di alam bebas dengan menginap selama tiga hari di resort eksklusif Pulau Macan. Kali ini jumlah pengunjung dibatasi hanya untuk 20 orang saja. Makin terasa jadi milik sendiri kan?

Apa saja yang dilakukan tiga mamah cantik yang punya hobi naik gunung di Pulau Macan? Wah, pasti penasaran ya! 

"Kami harus naik kapal yang telah disediakan pihak resort dari Dermaga 16 Marina Ancol Jakarta dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam," ujar Susan Indahwati.

Sesampainya di resort, jelas Susan, mereka melakukan snorkeling dan main di pantai pribadi di pulau ini. Berhubung nama resort-nya ada unsur eco resort maka ditawari untuk ikut aktivitas lingkungan seperti coral planting atau menanam terumbu karang di sana. 

"Pulau Macan tersebut sesungguhnya ada dua, Pulau Macan Besar yang jadi resort dan Pulau Macan Kecil yang dibiarkan tak tersentuh serta tanpa penghuni. Dengan mendayung perahu kayak yang disediakan pihak resort, kami ke Pulau Macan Kecil dan berjemur ria di tepi pantai," timpal Pritha Nandini.

Dijelaskannya, Pulau Macan Eco Village and Resort bisa dibilang hunian eksklusif yang tentunya serasa tinggal di pulau pribadi. Pantainya ada di depan kamar, kamarnya pun dibuat menyatu dengan alam. Di mana mayoritas bangunan resort didirikan dengan material alami, begitu pula dengan furniturnya yang dibikin dari limbah kayu. Listriknya berasal dari solar panel membuat hemat pemakaian solar buat genset.

"Mereka pun menampung air hujan dan disaring yang lalu digunakan buat berbagai kebutuhan. Menu makan yang disajikan di sini organik juga bebas racun hama. Sayur dan buah ditanam sendiri oleh orang-orang resort," ujar Onaria Fransisca.

Menurut sebagian tamu, makanan di Pulau Macan relatif sederhana tetapi sangat lezat dan terbuat dari bahan segar. Meski masakannya sekadar nasi goreng maupun semur tahu rasanya memang sangat nikmat.

"Rupanya head chef yang masak itu seorang ibu tua sederhana yang memadukan antar cita rasa Nusantara dan internasional yang akrab di lidah," ujar Pritha Nandini.

Akomodasi alami di Pulau Macan menyediakan beraneka tipe, salah satu pilihan yang sangat diminati wisatawan adalah Sunset Hut. Pondokan ini relatif luas serta bisa ditempati empat orang. Disediakan satu double bed juga dua single bed. Sunset Hut pula memiliki en-suite bathroom yang ciamik dan memiliki suasana alami.

Selain itu, Sunset Hut juga punya dek pribadi dan akses langsung menuju laut. Istimewanya yakni Sunset Hut menjorok ke barat membuat wisatawan bisa menyaksikan pemandangan matahari tenggelam di peraduannya.

Tidak cuma pondokan-pondokan untuk menginap, Pulau Macan punya beraneka fasilitas semisal Club House. Di sana, pengunjung bisa merasakan hidangan yang disuguhi prasmanan, beristirahat, nonton DVD maupun membaca.

Ada pula Bamboo Bar & Sundeck, area favorit buat mengobrol juga berjemur di bawah sinar matahari atau menikmati panorama bawah laut yang menawan dengan melakukan snorkeling. Untuk aktifitas diving disarankan membawa regulator sendiri untuk mencegah penularan virus corona.

"Untuk sarana permainan air, selain snorkeling, diving, dan kayak kami juga menjajal permainan paddling yang lagi ngetren saat ini," ujar Onaria Fransisca yang telah mendaki dua puncak tertinggi dunia Cartstensz dan Elbrus.

Komentar