Cinta.

Cinta adalah energi terbesar dalam sejarah semesta. Apa saja yang dirasuki cinta pasti indah. 

Lihatlah, sebatang pohon berbunga karena dirasuki oleh cinta. Planet di angkasa pun tidak saling bertabrakan karena ada cinta di sana. Semuanya teratur rapi karena telah tertata dengan sistem Ilahi dalam aroma cinta kasih. 

Belajarlah dari kerusakan alam, perang, pertikaian, perselisihan, cemburu, iri hati, dengki, dan lain-lain lahir akibat kurangnya rasa cinta.

Energi cinta sendiri tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Jembatan penghubung untuk merasakannya adalah hati yang tulus. Cinta hanya dan akan selalu ada jika kita bisa memberi makna pada kehidupan dan mengarahkan kita menuju pada kebaikan. Cinta tidak akan pernah mati tetapi melahirkan energi kehidupan yang baru.

Banyak orang berkata, "Aku mencintaimu" tetapi tidak sungguh-sungguh mencintai. Orang seperti ini tidak menyadari bahwa energi cinta yang dipalsukan bisa melukai, jika tidak dirinya, mungkin kerabatnya. Oleh karena itu, lebih baik menghidupkan energi cinta ketimbang menghamburkan sejuta kata cinta tanpa makna.

(Penulis adalah Pastor Keuskupan Agats, Papua. Sedang menempuh studi di Roma)