ASKARA - Pemerintah menjalin komunikasi terkait potensi kerja sama dengan Australia dalam upaya memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Sepanjang Januari-Mei 2020 kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia anjlok hingga 48,64 persen menjadi 249,2 ribu kunjungan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 485,1 ribu kunjungan.

"Turunnya jumlah wisman ke Indonesia khususnya wisman asal Australia menuntut kita menyusun langkah kreatif, salah satunya dengan menguatkan kerja sama internasional di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif salah satunya dengan Australia," jelas Direktur Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf K. Candra Negara dalam keterangannya, Rabu (29/7). 

Dia menjelaskan, Indonesia merupakan destinasi terbesar kedua setelah Selandia Baru bagi wisatawan Australia dengan top tiga destinasi yaitu Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau. Pada 2019, kunjungan wisatawan asal Austalia mencapai 1.386.803 dengan rata-rata pengeluaran USD 1900 per kunjungan.

Selain itu, total seats penerbangan dari Australia ke Indonesia mencapai 42.579 per minggu dan frekuensi penerbangan 199 per minggu. 

"Di masa adaptasi kebiasaan baru, Indonesia dan Australia juga sepakat untuk mengutamakan protokol kesehatan yang dianggap sangat penting bagi wisatawan," demikian K. Candra.