ASKARA - Permasalahan rasisme seolah tidak kunjung habis masyarakat. Meski perjuangan melawan perbedaan perlakuan atas dasar ras atau warna kulit kian gencar disuarakan.

Pemeran karakter Falcon dalam film Marvel Cinematic Universe (MCU) Anthony Mackie, mengkritik Marvel Studio karena pekerja di belakang layar pada bagian produksi kurang beragam. Sehingga hal itu membuatnya terganggu. 

"Setelah terlibat dalam tujuh film MCU, setiap produser, sutradara, pemeran pengganti, perancang kostum, asisten produksi. Setiap orang berkulit putih," kata Mackie dilansir Variety baru-baru ini.

Mackie yang telah banyak terlibat dalam produksi film MCU itu mengemukakan hanya ada satu produser berkulit hitam, orang itu ialah Nate Moore yang menjadi produser film Black Panther pada 2018 silam.

Terlebih, yang terlibat Black Panther merupakan orang kulit hitam karena film itu berlatar benua Afrika. Dari sutradara, pemeran pengganti hingga perancang kostum.

"Itu lebih rasisme dibanding apa pun. Karena bila kalian hanya bisa merekrut orang kulit hitam untuk film orang kulit hitam, apa kalian mengatakan mereka tak cukup baik ketika kalian memiliki pemain dominan kulit putih?" kritiknya.

Untuk itu, Marvel Studio diminta mendatangkan orang-orang terbaik dalam suatu pekerjaan tanpa memandang latar belakang. Baik itu rasial maupun gender. 

Kemunculan Mackie di MCU sudah sejak tahun 2014. Kala itu, pria kelahiran New Orleans, Louisiana, Amerika 23 September 1978 itu memerankan karakter Sam Wilson alias Falcon dalam film Captain America: Winter Soldier.

Tokoh Falcon kerap hadir dalam sejumlah film MCU, terakhir dalam film Avengers: Endgame (2019). Dia diceritakan sebagai salah satu sahabat Captain America yang diperankan Steve Rogers. 

Informasi yang beredar, Mackie diprediksi akan menjadi Captain America berkulit hitam pertama dalam sejarah setelah dipastikan muncul di serial The Falcon and the Winter Soldier. Pada akhir Avengers: Endgame, Captain America mewariskan tameng pada Falcon.