ASKARA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyampaikan bahwa tidak ada batasan umur pengunjung mal setelah kembali dibuka 15 Juni lalu. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan dalam berkunjung.

"Jadi, untuk DKI Jakarta tidak ada batasan umur. Baik yang berusia atau yang lima tahun ke bawah tidak boleh ke mal itu tidak ada," ujar Ketua APPBI DKI Jakarta Ellen Hidayat di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (26/6).

Dia meyakini bahwa pengunjung yang datang ke mal sudah memiliki kesadaran terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Serta mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. 

"Jadi semua boleh ke mal karena kami yakin bahwa semua keluarga tahu cara merawat kesehatan dan keamanan masing-masing. Pusat belanja selalu menyediakan juga protokol kesehatannya," jelas Ellen. 

Dikatakannya, mal di Jakarta telah menerapkan protokol kesehatan dengan menempatkan rambu-rambu khusus bagi pengunjung.

"Sesudah masuk kemudian ikutilah tanda-tanda. Jadi, di pusat belanja itu banyak dibuat tanda-tanda sehingga dari tanda arah diusahakan tidak terjadi pertemuan satu arah," tutur Ellen.

Salah satu penerapan protokol kesehatan di mal tercermin pada penyesuaian penggunaan fasilitas umum mushola yang harus ditaati oleh pengunjung.

"Untuk mushola, ini sudah diatur sedemikian ada jaraknya. Tidak boleh berkarpet kemudian juga membawa peralatan sendiri dan lain sebagainya," jelas Ellen.

Di dalam mal juga terdapat Tim Gugus Kendali Covid-19. Tim terus mengawasi jalannya penerapan protokol kesehatan agar pengunjung tetap disiplin dan terhindar dari potensi penularan virus. 

"Jadi gugus kendali covid ini terdiri dari sekuriti dan juga manajemen. Setiap jam mereka beredar dengan menggunakan face shield," kata Ellen. 

Dia mengakui jika masih ada pengunjung mal yang kurang mematuhi penggunaan masker.

"Ini masih transisi, ada yang merasa tidak nyaman ataupun diturunkan, memakai masker tidak sempurna. Nah, ini perlu ditegur," kata Ellen.