Sabtu, 27 April 2024 | 06:53
NEWS

Begini Kisah Terciptanya Lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung Karya Ibu Sud

Begini Kisah Terciptanya Lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung Karya Ibu Sud
Profesor musik Tjut Nyak Deviana Daudsjah (Istimewa)

ASKARA - Lagu anak-anak sangat populer zaman dulu. Mungkin masih terngiang di telinga sebagian masyarakat. Lagu tamasya paling terkenal di Indonesia ialah Naik-Naik ke Puncak Gunung karya Ibu Sud. 

Profesor musik Tjut Nyak Deviana Daudsjah menceritakan awal mula terciptanya lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung. Cerita tersebut didapatkanya dari sahabatnya yang sekaligis cucunya Ibu Sud. 

"Ibu Carmanita (cucu Ibu Sud) pernah bercerita kepada saya bahwa Ibu Sud dulu punya vila di Cipanas. Apabila beliau sering masuk ke sana berangkatnya kan nanjak-nanjak," tutur Deviana sebuah video yang dikutip Askara, Senin (15/6). 

Di sisi kiri dan kanan memang banyak pepohonan dan pemandangannya yang indah. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Jakarta pasti sudah tidak asing dengan pemandangan itu.

"Naik ke puncak, jadi naik-naik terus memang banyak pohon cermara. Itu semua tahu, terutama orang Indonesia yang tinggal di Jakarta dan di Bandung," ucap Deviana. 

Hal tersebut, kata Deviana, mematahkan asumsi dari video ceramah Ustaz Zainal Abidin yang membahas lagu anak-anak Balonku dan Naik-naik ke Puncak Gunung yang dianggap mengajak membenci agama Islam.

"Pohon cemara belum pernah dipermasalahkan apalagi menganggap pohon cemara itu dikaitkan dengan pohon Natal. Lucu deh," cetus Pianis jazz terbaik di Zuerich-Oerlikon Swiss (1997) itu. 

Rektor di Artistik Jazz dan Rockschule Freiburg, Jerman tahun 1990 hingga 1995 itu mengatakan, bahwa Ibu Sud tidak pernah mengkaitkan lagu ciptaanya pada suatu agama. 

"Dengan pengalaman tersebut Ibu Sud mendapatkan ide menulis lagu Naik-naik ke Puncak Gunung. Jadi sama sekali tidak ada kaitannya dengan agama. Non sense itu," beber Deviana. 

Anggota Konsorsium Musik Departemen Pendidikan Indonesia pada 2007 itu menyesalkan isi ceramah tersebut yang justru membingungkan masyarakat. Seharusnya bisa menyampaikan yang lebih baik saat berceramah. 

"Kalau ceramah cari bahan yang memperlihatkan agamanya itu sangat baik. Dan kalau ceramah itu penuh kasih dan penuh damai," ucap Deviana. 

Diketahui dalam ceramahnya, ustaz Zainal Abidin menyebutkan bahwa kedua lagu tersebut membuat anak-anak membenci Islam dan mengagumi agama lainnya.

 

Komentar