Sabtu, 27 April 2024 | 00:29
NEWS

Profesor Musik Tjut Nyak Deviana: Ceramah Ustaz Zainal Abidin Non Sense

Profesor Musik Tjut Nyak Deviana: Ceramah Ustaz Zainal Abidin Non Sense
Profesor musik Tjut Nyak Deviana Daudsjah (Istimewa)

ASKARA - Profesor musik Tjut Nyak Deviana Daudsjah angkat bicara perihal video ceramah Ustaz Zainal Abidin yang membahas lagu anak-anak Balonku dan Naik-naik ke Puncak Gunung yang dianggap mengajak membenci agama tertentu. 

Sebagai seorang musisi, hal itu membuat Deviana terusik. Pasalnya, persoalan tersebut sudah masuk ke dalam ranah musik. Pianis jazz terbaik di Zuerich-Oerlikon Swiss (1997) itu menegaskan, bahwa lagu-lagu tersebut mengandung unsur pendidikan. 

Bahkan baginya pencipta lagu anak-anak seperti AT Mahmud yang menuliskan lirik lagu Balonku dan lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung karya Ibu Sud sudah dianggapnya sebagai pahlawan nasional Indonesia. 

"Lagu lagu tersebut adalah lagu untuk anak-anak, yang ada unsur-unsur pendidikan. Sama sekali tidak ada hubungan dengan agama manapun," ujar Tjut Nyak Deviana Daudsjah dalam sebiah video yang dikutip Askara, Senin (15/6).

Deviana mempertanyakan hubungan lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung dengan keyakinan seseorang dan mengakaitkan dengan pohon Natal karena dalam lagu itu terdapat lirik pohon cemara. 

"Lagu anak dengan agama apa hubungannya. Saya bertanya apakah sedemikian lemahnya imannya? Sampai harus menjelekkan agama lain supaya agamanya terlihat bagus," ucapnya.

Rektor di Artistik Jazz dan Rockschule Freiburg, Jerman tahun 1990 hingga 1995 itu menilai bahwa isi ceramah tersebut tidak masuk akal. Karenanya ia mengajak agar sesama umat beragama saling bertoleransi. 

"Bisa saya katakan tidak pintar dan tidak cerdas. Mari bangsa Indonesia sekarang berpikir maju, saling toleransi, menghargai dan agama itu urusan pribadi masing-masing," tuturnya. 

Deviana kembali mengingatkan agar sebelum segala sesuatunya dikaitkan dengan agama tertentu. Sebaiknya mempelejari terlebih dahulu latar belakangnya sampai mengetahui kebenarannya. 

"Saya usul pelajari lagi latar belakang sejarahnya sampai benar-benar tahu 100 persen. Kita ingin menyebarkan hal-hal kebaikan bukan hoaks. Bagi saya itu bukan saja hoaks tapi non sense," tandasnya. 

Diketahui dalam ceramahnya, ustaz Zainal Abidin menyebutkan bahwa kedua lagu tersebut membuat anak-anak membenci Islam dan mengagumi agama lainnya.

Komentar