Jumat, 26 April 2024 | 12:16
NEWS

Apresiasi untuk Perjuangan Guru Selama Pembelajaran Jarak Jauh

Apresiasi untuk Perjuangan Guru Selama Pembelajaran Jarak Jauh
Izzan Faruqy Azzahir bersama guru Nia Kurniawati. (Dok. Zenius)

ASKARA - Pembelajaran jarak jauh akibat wabah Covid-19 menciptakan banyak cerita dan pengalaman baru, termasuk antara para siswa dan gurunya. 

Banyak siswa ternyata merindukan interaksi langsung dengan guru di sekolah. Interaksi lewat layar telepon pintar atau komputer membuat para siswa menyadari bahwa kehadiran guru sungguh berarti. 

Memahami bahwa jauh di atas kecanggihan teknologi, kehadiran guru sebagai panutan dan
pembimbing karakter tidaklah dapat digantikan. 

Startup pendidikan Indonesia Zenius mengajak para siswa bercerita mengenai inovasi dan dedikasi guru untuk memberikan inspirasi selama masa pembelajaran jarak jauh melalui digital campaign dengan tagar THR Untuk Guru.

Chief of Teachers Initiatives Zenius Education Amanda Witdarmono mengatakan, dalam pembelajaran jarak jauh, peranan guru tetap menjadi yang sangat penting. 

"Kami mengadakan kontes ini dengan misi memperlihatkan dan menyebarkan awareness terhadap inovasi dan dedikasi diberikan para guru di masa sulit ini, dari sudut pandang siswa mereka," ujar Amanda kepada media, Jumat (12/6).

Cerita menarik dan menjadi pemenang kontes berbasis media sosial ini datang dari Izzan Faruqy Azzahir, siswa kelas X SMA/MA di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.

Izzan membagikan kisah dari salah satu gurunya yang telah ia anggap sebagai orang tua pengganti bernama Nia Kurniawati. Biasa dipanggil Ibu Nia, guru mata pelajaran kimia. 

Kesabaran dan perhatian yang ditunjukkan Nia Kurniawati baik sebelum masa pandemi dan selama proses pembelajaran jarak jauh menarik kesadaran Izzan untuk lebih mau terlibat dalam proses belajar itu sendiri. 

"Ibu Nia telah menjadi sosok ibu bagi saya dan teman-teman. Sebagai tempat berkeluh kesah, tidak hanya mengenai pelajaran tapi juga untuk masalah yang saya hadapi di sekolah," jelasnya. 

Inovasi dan adaptasi menjadi kunci bagi Nia Kurniawati agar dapat membangkitkan semangat dan gairah belajar anak didiknya. Agar belajar tidak melulu menjelaskan teori sehingga membuat siswa bosan. 

"Saya sebagai guru kimia berinisiatif menjalankan salah satu materi praktikum berupa tutorial membuat hand sanitizer. Respon para siswa lumayan baik dan mereka sangat antusias," katanya.

Komentar