Senin, 06 Mei 2024 | 04:51
NEWS

Infrastruktur Jadi Tantangan Pembukaan Kembali Pesantren

Infrastruktur Jadi Tantangan Pembukaan Kembali Pesantren
Wapres KH Ma'ruf Amin. (Biro Pers Istana Wapres)

ASKARA - Minimnya kesiapan infrastruktur dan prasarana masih menjadi tantangan untuk kembali membuka kegiatan belajar berbasis asrama atau pesantren.

"Kebanyakan sarana dan prasarana asrama pesantren masih sangat minim. Di samping tidak memiliki standar baku perbandingan jumlah santri dan luas kamar tidur," ujar Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin melalui konferensi video, Kamis (11/6).

Menurut Kiai Ma'ruf, bahkan ada yang mestinya cuma lima orang tapi diisi 10 orang. Dengan kondisi tersebut akan sangat sulit menerapkan social distancing. 

Maka itu, pemerintah sedang menyiapkan anggaran guna mendukung pembukaan kembali pesantren yang aman dari Covid-19, termasuk pemberian intensif kepada tenaga pengajar. 

"Semuanya sedang dipikirkan. Bahkan juga sedang dirumuskan kemungkinan memberikan insentif tenaga pengajarnya," kata Kiai Ma'ruf. 

Anggaran nantinya akan digunakan untuk menyediakan perlengkapan kesehatan menuju tatanan kehidupan normal baru. Serta perbaikan tempat wudhu dan penambahan ruang tidur di pondok pesantren.

"Pemerintah sedang menyiapkan program dan juga anggaran untuk mendukung pembukaan kembali pesantren," ujar Kiai Ma'ruf. 

Terpisah, Menko PMK Muhadjir Effendy meminta pimpinan lembaga pendidikan keagamaan mengirimkan data terkait jumlah siswa, guru, regulasi, dan keperluan infrastruktur penunjang. Seperti layanan kebersihan dan internet untuk proses belajar mengajar di tatanan normal baru. Agar implementasinya lebih merata untuk seluruh lembaga pendidikan keagamaan. 

Untuk sektor pendidikan, saat ini tengah mempersiapkan berbagai afirmasi atau penguatan, berkaitan pula dengan pemenuhan kriteria kesehatan.

Pimpinan lembaga pendidikan perlu berkomitmen memenuhi protokol kesehatan serta bekerja sama dengan gugus tugas di wilayah setempat.

"Afirmasi tersebut untuk membantu permasalahan yang ada di lembaga pendidikan agar dapat berjalan sesuai dengan penanganan Covid-19 menuju masyarakat produktif dan aman," jelas Muhadjir. 

Sebelumnya, Kementerian Keuangan sudah menyetujui anggaran sebesar Rp 2,36 triliun untuk afirmasi pendidikan keagamaan khususnya pondok pesantren.

Komentar