Rabu, 08 Mei 2024 | 02:50
NEWS

Prinsip Tegas Doni Munardo Agar Tak Ada Masalah Baru dalam Penanganan Corona

Prinsip Tegas Doni Munardo Agar Tak Ada Masalah Baru dalam Penanganan Corona
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo (Dok BNPB)

ASKARA - Pandemi virus corona (Covid-19) tidak hanya menyerang masalah kesehatan. Melainkan mengancam stabilitas sosial, budaya, keamanan dan menggerogoti kondisi ekonomi bangsa.

Sejak diputuskan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus corona. Banyak kepala daerah yang melaporkan penurunan angka kasus Covid-19.

Akan tetapi hal itu juga diimbangi dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang terdampak dalam pemenuhan ekonomi. Hal itu tentunya menjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyimpulkan solusi bahwa harus segera diambil bagaimana upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 tetap dapat dilakukan. Namun pemenuhan ekonomi masyarakat dapat berjalan.

Doni berharap, penanggulangan bencana sebisa mungkin tidak menimbulkan masalah baru. Ia berprinsip jangan sampai terjadi “Hungry Man Becomes Angry Man”.

Dalam hal ini, diyakininya penyelesaian masalah itu hanya dilakukan dengan kepemimpinan yang kuat dari kepala daerah, sebagai panglima perang menghadapi Covid-19 di daerah.

Maka mengajak seluruh kepala daerah dapat menunjukkan kepempinan yang baik. Sehingga masyarakat dapat lebih percaya diri dan bersatu mengadapi pandemi Covid-19 sekaligus terbebas dari permasalahan ekonomi.

"Kita yakin, kalau bapak ibu kepala daerah tetap mempertahankan kepemimpinan dengan baik, maka masyarakat tidak akan terpapar Covid-19 dan juga akan tidak terkapar karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (22/5).

Ia menawarkan kesanggupan dan kesediaan kepala daerah di 124 Kabupaten/Kota tersebut meningkatkan kapasitas kepemimpinannya. 

Sehingga dapat diberikan keleluasaan aktivitas lebih luas lagi dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 dan mengatasi permasalahan ekonomi.

"Kesempatan yang kami sampaikan ini hendaknya kami harapkan ada suatu kesanggupan dan kesediaan. Mudah-mudahan tidak lama setelah Idul Fitri, kita sudah bisa mendapatkan jawaban. Dari 124 Kabupaten/Kota mana saja yang kiranya sudah siap atau mampu melaksanakan tersebut," pungkasnya. 

Komentar