Kamis, 02 Mei 2024 | 06:20
NEWS

Cegah Krisis, MUI: Serius Hadapi Covid-19 Bersama

Cegah Krisis, MUI: Serius Hadapi Covid-19 Bersama
Ilustrasi virus corona. (CNBC)

ASKARA - Sektor ekonomi sangat terpukul akibat pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. 

Bahkan bangsa ini disebut sudah mulai terseret dalam krisis ekonomi ditandai maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, krisis kesehatan berupa wabah Covid-19 yang semula dihadapi ternyata merembet dan berdampak pada kehidupan ekonomi nasional. 

"Sudah mulai maraknya PHK dan melemahnya daya beli masyarakat karena mereka sudàh tidak lagi punya pendapatan," ujarnya kepada media, Kamis (23/4).

Jika pun masyarakat masih punya pendapatan namun sudah tidak mampu untuk menutupi kebutuhan hidupnya. 

Menurut Anwar Abbas, bila keadaan ini tidak bisa diatasi dan daya beli masyarakat terus menurun maka tentu keuntungan pengusaha juga turun. 

"Akibatnya kemampuan mereka untuk melakukan investasi tentu juga akan menurun," kata Anwar Abbas yang juga ketua PP Muhammadiyah. 

Bila ini yang terjadi maka rekrutmen tenaga kerja akan menurun. Sehingga pengangguran meningkat dan pendapatan masyarakat secara agregat menurun dan menaikkan angka kemiskinan. 

"Bila kemiskinan meninggkat maka kriminalitas akan meningkat. Dan kalau ini tidak terkendali maka krisis sosial yang kita takuti tentu bisa terjadi," ujar Anwar Abbas. 

Dampaknya dari krisis sosial jika terjadi maka stabilitas politik sudah jelas akan terganggu dan bermasalah. 

"Tentu tidak ada yang menginginkan hal tersebut. Jangan sampai terseret ke dalam situasi krisis politik. Oleh karena itu, supaya krisis sosial dan politik tidak terjadi maka mari kita berserius-serius dan bersungguh-sungguh menghadapi masalah Covid-19 ini secara bersama-sama," papar Anwar Abbas. 

Konsolidasikan semua sumber daya untuk menyelamatkan jiwa anak-anak bangsa. Di antaranya dengan memutus mata rantai penularan virus corona agar situasi cepat pulih. 

"Sehingga roda kehidupan ekonomi bisa menggeliat dan berputar. Sehingga kita bisa hidup normal kembali seperti semula," tandas Anwar Abbas.

 

Komentar