Minggu, 05 Mei 2024 | 17:26
NEWS

Survei: 34 Persen Warga Masih Nekat Mudik Lebaran

Survei: 34 Persen Warga Masih Nekat Mudik Lebaran
Arus mudik (Rotasi/otomart.id)

ASKARA - Mudik Lebaran tahun 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Penyebabnya, pandemi Covid-19 yang belum mereda dan dikhawatirkan proses penularan akan lebih cepat bila mudik bersama dilakukan.

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan telah melakukan survei online (daring) pengaruh pandemi Covid-19 terhadap penyelenggaraan angkutan Lebaran 2020. 

Survei yang dilakukan pada bulan Maret 2020 dengan melibatkan 42.890 responden. Responden dari Jabodetabek 32,7 persen, lalu 12,3 persen Jatim, 12 persen Jateng, 9,7 persen Jabar, sisanya 33,3 persen dari daerah lain seluruh Indonesia.

Merujuk survei itu, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut di antara pandemi Covid-19, sebanyak 57 persen di antaranya memutuskan tidak mudik, 37  persen belum mudik dan 7 persen sudah mudik.

"Sejumlah 99 persen sudah memahami dan mengetahui terkait virus corona. Namun yang tidak paham nol persen, lalu yang sangat paham 55 persen, paham 44 persen, dan sangat tidak paham," ungkap Djoko, Senin (20/4).

Sementara untuk daerah tujuan mudik terbanyak ke Jawa Tengah sebesar 24,2 persen, Jawa Timur (23,8 persen), Jawa Barat (12,7 persen), Jabodetabek (6,3 persen) dan sisanya 33 persen ke daerah lain di Indonesia.

Lebih rinci moda yang digunakan terbanyak mobil pribadi 23,9 persen, sepeda motor 22,6 persen, pesawat udara 17,7 persen, kereta 14,6 persen, bus 10,1 persen dan kapal laut 1,1 persen.

Dikatakannya, responden yang menyatakan belum mudik sebesar 37 persen. Namun, setelah mendapatkan informasi tentang bahaya virus corona, sebanyak 66 persen tidak jadi mudik dan 34 persen tetap akan mudik. 

"Dari 34 persen yang tetap akan mudik, diperkirakan titik puncak arus mudik dan arus balik terjadi pada H-3 untuk arus mudik dan H+7 untuk arus balik," kata Djoko. 

Beberapa alasan dari 56 persen responden yang memilih tidak mudik, seperti khawatir diri sendiri dan keluarga tertular Covid-19 sebanyak 43 persen, mengikuti imbauan Pemerintah tidak mudik Lebaran 17 persen dan 40 persen memilih selain kedua alasan.

"Menunda mudik bukan berarti tidak mudik. Cuma waktunya tidak sekarang, masih bisa diganti di lain hari. Keselamatan kesehatan keluarga dan lingkungan menjadi pertimbangan untuk menunda mudik," tandas Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu. 

Komentar