Minggu, 28 April 2024 | 18:55
NEWS

Pentingnya Sistem Pemantauan Antisipasi Virus Corona

Pentingnya Sistem Pemantauan Antisipasi Virus Corona
Anggota Komisi VII DPR Dyah Roro Esti merespon adanya warga Indonesia terdeksi virus corona (Askara/Dhika Alam Noor)

ASKARA - Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mendorong pemerintah mengatasi dengan baik wabah virus corona di dalam negeri. 

Menyusul terdeteksinya virus corona terhadap dua warga Indonesia karena sempat beradu kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

"Memang Komisi VII mitra kerjanya bukan Kemenkes tapi kita tetap peduli kasus corona ini karena berdampak iklim investasi dan negara," ujar Dyah Roro dalam acara Jakarta Energi Forum 2020 di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/3).

Salah satu mitra kerja Komisi VII DPR ialah Lembaga Eijkman Institute for Molecular Biology. Menurut Dyah, mereka bertanggung jawab terhadap teknologi yang berbasis memonitor adanya orang-orang yang terdeteksi terjangkit corona. 

"Termonitor secara ril dengan mesin bahwa orang ini misalnya sedang tidak sehat atau suhu temperaturnya sangat tinggi. Di mana seharusnya orang-orang seperti ini langsung dicek, karantina dan sebagainya," jelas politisi Partai Golkar itu.

Tentu monitoring system itu sangat penting. Sementara Pemprov DKI Jakarta menyediakan layanan call center di nomor 112 yang bisa digunakan warga apabila menemukan adanya indikasi gejala corona di lingkungan sekitar.

"Saya mendorong monitoring sistem itu ada. Kalau saya lihat di DKI Jakarta ini sudah ada call center," kata Dyah Roro.  

"Saya sangat mengapresiasi. Karena dengan begitu ketika ada keluhan gejala corona misalnya kita bisa langsung laporkan dan itu bisa langsung ditangani oleh pihak terkait," tambahnya. 

Terlebih pemerintah telah mengingatkan masyarakat tetap menjaga kesehatannya. Dengan cara yang telah disosialisasikan. 

"Saya berharap jaga kesehatan. Pesan saya kepada masyarakat adalah untuk jaga kesehatan supaya kita ingin sistemnya terbaik, dan dont underestimate," demikian Dyah Roro.

Komentar