Rabu, 15 Mei 2024 | 12:20
NEWS

Korsel Genting Corona, KBRI Buka Posko Aju Dekat Daegu

Korsel Genting Corona, KBRI Buka Posko Aju Dekat Daegu
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Seoul membuka Posko Aju dekat wilayah Daegu, menyusul gentingnya virus corona di negeri ginseng ini. (Foto: KBRI Seoul)

ASKARA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Seoul membentuk posko Aju yang berlokasi 53 kilometer (km) atau sekitar 45 menit dari pusat Kota Daegu. 

Pembentukan posko tersebut agar lebih dekat dengan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Daegu, mengingat wilayah tersebut masih dalam status "red alert". Termasuk di wilayah Gyeongsangbuk-do.

Tim Aju terdiri atas lima orang perwakilan KBRI yang dipimpin oleh Atase Pertahanan, Col. Pnb Imam Subekti, bersama dengan para anggotanya yakni Riza Wira Atmaja, Puji Basuki, Heru Wibowo, dan Choirul Anam. Tugas dari tim ini salah satunya adalah melakukan koordinasi secara erat dengan aparat dan otoritas pemerintah setempat. Selain itu juga melakukan koordinasi dengan kelompok-kelompok warga Indonesia di Daegu.

Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Seoul, Umar Hadi mengatakan, penetapan lokasi posko dipilih berdasarkan diskusi intensif dengan otoritas terkait di Korsel maupun Pemerintah Pusat. Dengan ini, Posko Aju akan menjadi pusat bantuan bagi WNI yang berdomisili di Daegu dan juga Gyeongsangbuk-do.

"Pembentukan Posko Aju merupakan bagian dari perluasan upaya perlindungan WNI di Korsel, termasuk Daegu. Khususnya setelah Pemerintah Korea Selatan meningkatkan status kewaspadaan menjadi "Red Alert" dan ditetapkannya wilayah Daegu dan Gyeongsangbuk-do sebagai "Special care zones" karena lonjakan jumlah yang terpapar COVID-19," ungkap Hadi, melalui keterangan tertulis yang diterima Askara, Kamis (27/2).

Wabah virus mematikan yang kini masih mengkhawatirkan, membuat KBRI Seoul terus mengakselerasikan segala tindakan, seperti halnya menekankan penyebaran berbagai informasi penting mengenai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus COVID-19.

Penyebaran informasi ini, dilakukan baik melalui media sosial, hingga jaringan komunikasi langsung dengan masyarakat dan diperluas melalui whatsapp center KBRI Seoul.

"Masyarakat Indonesia secara berkala akan memperoleh update informasi dari KBRI Seoul via whatsapp," ujarnya.

Secara khusus KBRI juga langsung menghubungi sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia untuk mengetahui secara langsung keadaan mereka, selain itu juga untuk memastikan ketersediaan makanan, dan masker kesehatan. Seperti diketahui pemenehuhan ketersediaan tersebut dilakukan berkat kerja sama dengan berbagai instansi, di mana KBRI terbantu untuk membagikan tak kurang dari 14.000 masker kesehatan gratis terutama ke berbagai daerah yang terkena dampak paling parah.
 
Koordinasi erat dengan simpul-simpul dan tokoh masyarakat Mitra KBRI, paguyuban kedaerahan, mahasiswa, juga kelompok keagamaan seperti Jamaah Masjid Indonesia dan juga Jamaat Gereja Indonesia juga sangat memudahkan dalam pemetaan kebutuhan WNI, tercatat hingga saat ini permintaan terbanyak adalah penyediaan masker kesehatan.

Dalam kondisi saat ini, terpantau masyarakat masih bisa membeli makanan dan masker di Korsel. Namun khusus untuk masker, terdapat kuota maksimal bagi setiap orang untuk pembeliannya. Bahkan semangat gotong-royong Masyarakat Indonesia sangat terasa meskipun wabah ini terbilang belum reda.

"Terbukti saat rekan-rekan di Daegu kehabisan masker, rekan-rekan di Ansan berinisiatif untuk memberikan bantuan," kata Hadi.

Diketahui, hingga 27 Februari Korsel telah melaporkan 1595 kasus terpapar COVID-19. KBRI Seoul secara aktif akan terus memantau perkembangan ini dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan sembari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus waspada.

Posko Aju beralamat di Gyeongbuk, Euiseonggun, Bongyangmyeon Ansilgil 7-11 dengan nomor hotline +82-10-3601-9980.

Komentar