ASKARA - Anggota DPD RI Fahira Idris mendukung langkah pemerintah menghentikan sementara semua penerbangan dari dan ke semua wilayah Tiongkok, serta menerapkan larangan impor hewan hidup termasuk produk pertanian dan beberapa produk lain dari negara itu menyusul wabah virus corona. 

Senator Jakarta itu meminta Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian memahami kebijakan pemerintah Indonesia.

Kebijakan tersebut harus ditempuh karena selain manusia, hewan dianggap makhluk hidup yang berpotensi menyebarkan virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei itu. Kebijakan juga harus diterapkan mengingat Badan Kesehatan Dunia PBB menyatakan darurat internasional terkait wabah corona yang mematikan.

"Ini (penutupan penerbangan dan larangan impor) sifatnya hanya sementara sampai pemerintah China mampu mengatasi virus corona dan keadaan di China kembali normal. Sebagai bangsa berdaulat, Indonesia punya hak mengambil kebijakan untuk melindungi bangsa dan rakyatnya," jelas Fahira kepada media, Kamis (6/2).

Menurut Fahira, jika pemerintah Tiongkok menganggap Indonesia sebagai negara sahabat harusnya memahami dan menghormati keputusan yang diambil. Indonesia juga harus mengorbankan geliat ekonomi dan perdagangannya yang saat ini begitu dinamis dengan Tiongkok, tetapi langkah ini harus ditempuh karena kondisi memaksa.

"Sekali lagi, pemerintah China harus paham bahwa semua kebijakan penghentian ini hanya sementara. Indonesia juga mengerti pemerintah China pasti kecewa tetapi kebijakan ini harus diambil dan rakyat Indonesia mendukung. Mudah-mudahan bencana virus corona segera berakhir sehingga hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan China kembali berjalan dinamis," jelas wakil ketua Badan Pengkajian MPR RI itu.

Diketahui, keputusan pemerintah Indonesia menyetop impor sejumlah produk dari Tiongkok dan penghentian penerbangan dari dan ke seluruh wilayah Tiongkok pasca merebaknya corona mendapat respons dari Kedubes China untuk Indonesia. Duta Besar China Untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan bahwa kebijakan Indonesia di bidang perdagangan itu akan berdampak negatif bagi hubungan kedua negara. Dia pun mengaku prihatin dengan rencana pemerintah Indonesia tersebut.