Senin, 06 Mei 2024 | 02:59
NEWS

Pemerintah Persilakan WNI di China Pulang Sebelum 5 Januari 2020

Pemerintah Persilakan WNI di China Pulang Sebelum 5 Januari 2020
Konferensi Pers Kemenhub terkait penutupan sementara rute penerbangan dari dan menuju China (Aprilia Rahapit/Askara)

ASKARA – Sekitar 3.000 orang Warga Negara Indonesia (WNI) diperkirakan masih berada di Republik Rakyat Tiongkok (RRT/China). Dari jumlah tersebut pemerintah yakin, akan berkurang sebelum penutupan penerbangan dari China- Indonesia maupun sebaliknya pada Rabu (5/2) mendatang.

Sejak merebaknya virus corona (2019-nCov), membuat seluruh Warga Negara Asing (WNA) maupun WNI pulang ke negara asalnya. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut, data Kementerian Luar Negeri (Kemlu), sisa WNI yang kini berjumlah sekitar 3.000 orang sudah berkurang cukup drastis.

"Berkaitan dengan WNI kita yang ada di RRT, menurut data Kemlu itu sudah berkurang dari 10.000 menjadi kira-kira masih ada 3.000," ungkap Budi Karya,  saat konferensi pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (3/2).

Menurut Budi Karya, penutupan sementara penerbangan China-Indonesia merupakan kesempatan para WNI untuk bisa pulang ke Indonesia.  

"Sebenarnya apa yang kita lakukan menunda sampai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB itu adalah upaya kita memberikan kesempatan WNI yang ada di RRT maupun warga China yang akan balik ke sana untuk digunakan," ungkapnya.

Meskipun begitu, Budi Karya menyampaikan bahwa tidak semua WNI bisa pulang ke Indonesia yang berkaitan dengan faktor kondisi.

"Kalau 3.000 mestinya dengan seluruh penerbangan cukup. Kan ada yang langsung ada yang tidak langsung. Tapi kan warga kita yang di sana, satu merasa belum harus pulang atau confidence ya kita serahkan ke mereka. Yang pasti nanti kalau apabila ada WNI yang setelah Rabu 00.00 tetap di sana, suatu waktu mereka akan pulang, kita akann memikirkan caranya," tuturnya.

Namun demikian, pihak Kemenhub tengah mempersiapkan skema kepulangan ke Indonesia melalui transit dari negara lain.

"Tapi diyakini bahwa pada rapat yang akan datang akan kita bahas. Dalam skema yang kita akan kembangkan, memang ada jeda waktu agar mereka bisa pulang ke Indonesia melalui negara ketiga," pungkasnya. 

Komentar