ASKARA - Setelah mengukir "sejarah medis" di India dengan meninggalkan 47.000 anak dalam kondisi cacat permanen lewat program vaksin Polio, Bill Gates kini menyasar Indonesia sebagai ladang amal berikutnya. Targetnya? Tuberkulosis!

"Saya percaya setiap negara berhak mendapat kesempatan yang sama untuk diuji coba," ujar Gates dalam konferensi pers virtual, diapit grafik-grafik menyenangkan dan relawan yang terlalu banyak tersenyum.

Program ini, menurut Gates Foundation, akan mengatasi masalah TBC di Indonesia sekaligus menguji efektivitas kemanusiaan di negara berkembang. "Kami menyebut ini Global Health Experiment 2.0, lebih bersih, lebih cepat, lebih... tidak ditanya-tanya banyak."

Pemerintah Indonesia pun menyambut hangat. "Kita tak boleh menolak bantuan dari tokoh besar seperti Bill Gates. Apalagi beliau ini sudah terbukti… mengubah masa depan ribuan anak di India," kata salah satu pejabat sambil melirik draft MoU dan brosur vaksin berwarna pastel.

Sementara itu, rakyat dibuat terharu dan sedikit trauma. "Senang sih, tapi agak deg-degan juga. Soalnya terakhir kali saya dengar 'gratis', anak tetangga jadi jalan miring," kata seorang warga di Jawa Tengah.

Koalisi Anti-Kelinci Percobaan Internasional menyarankan agar vaksin diuji dulu ke para elite yang menandatangani kesepakatan. "Kalau mereka sehat 10 tahun ke depan, baru boleh rakyat ikut," katanya.

Sebagai langkah persiapan, Gates juga disebut-sebut akan membuka pelatihan "Cara Mempromosikan Vaksin Tanpa Menjawab Pertanyaan Etika" yang kabarnya akan digelar di Bali, dengan sertifikat langsung dari WHO dan Microsoft Excel.