ASKARA – Gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang Myanmar dan Thailand baru-baru ini menjadi peringatan serius bagi Indonesia. Sebagai negara yang terletak di kawasan "Cincin Api Pasifik," Indonesia memiliki risiko tinggi mengalami gempa bumi serupa, bahkan berpotensi lebih besar.

Berdasarkan data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), terdapat 15 segmen megathrust yang tersebar dari Sumatera hingga Papua. Setiap segmen ini berpotensi menghasilkan gempa hingga magnitudo 9,0, yang dapat memicu tsunami seperti yang terjadi pada 2004 silam di Aceh.

“Gempa di Myanmar dan Thailand adalah pengingat bahwa kita harus lebih siap menghadapi kemungkinan gempa besar di Indonesia. Beberapa segmen megathrust, seperti di Jawa dan Sumatera, menunjukkan potensi aktivitas tektonik yang perlu diwaspadai,” ujar peneliti BRIN, Nuraini Rahma Hanifa.

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian adalah zona megathrust di Selat Sunda dan Jawa Barat, yang memiliki potensi gempa berkekuatan hingga 8,8 magnitudo. Jika gempa ini terjadi, dampaknya bisa sangat besar terhadap kota-kota pesisir di Jawa dan Sumatera.

Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, pemerintah terus meningkatkan sistem peringatan dini tsunami dan memperkuat edukasi mitigasi bencana. Masyarakat diharapkan memahami langkah-langkah penyelamatan diri, seperti evakuasi ke tempat yang lebih tinggi jika merasakan guncangan kuat di daerah pesisir.

Dengan kesiapsiagaan yang lebih baik, Indonesia dapat mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan akibat gempa bumi besar di masa depan.