ASKARA – Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw memfasilitasi proses pemulangan jenazah tenaga kerja asing asal Malaysia yang bekerja sebagai teknisi mesin berat di Provinsi Sepik East, Papua Nugini. Jenazah meninggal dunia akibat sakit stroke di Rumah Sakit Boram General Hospital Morgue pada, Selasa (14/1/2025).

Proses pemulangan jenazah ini dilakukan ketika jenazah tiba di zona netral PLBN Skouw pada pukul 08.50 WIT. Kemudian, jenazah diterima oleh pihak PLBN Skouw yang juga berkoordinasi dengan pihak dari Karantina Kesehatan, Imigrasi, dan TNI.

Selanjutnya, jenazah langsung dilakukan proses pemeriksaan oleh petugas karantina kesehatan dan imigrasi untuk memastikan kelengkapan dokumen serta keamanan Kesehatan jenazah.

Setelah proses administrasi dan pemeriksaan selesai, jenazah segera dilakukan proses pemulangan untuk diterbangkan menuju kampung halaman jenazah di Sarawak, Malaysia, melalui Bandara Sentani.

Menanggapi hal tersebut, Kepala PLBN Skouw B. Mathilda Pusung, menyampaikan bahwa proses pemulangan jenazah asal Malaysia yang bekerja di Papua Nugini berjalan dengan lancar tanpa kendala. 

"Kami akan terus berupaya memfasilitasi seluruh warga negara, baik warga negara asing yang berada di negara lain dalam situasi sulit. Serta, pemulangan jenazah tenaga asing ke negara asalnya sebagai bagian dari pelayanan kemanusiaan di lintas batas," tegas Mathilda.

Mathilda juga mengatakan, proses pemulangan jenazah berjalan dengan baik dan lancar berkat koordinasi yang baik bersama dengan pihak instansi lainnya yang turut membantu proses pemulangan.

Diketahui juga turut hadir mendampingi dalam proses pemulangan jenazah asal Malaysia ini oleh Kasubbid Fasilitasi Pelayanan Lintas Batas Negara PLBN Skouw Christin L. Depametouw, Kordinator Karantina Kesehatan Wilker Skouw Rhika Marlisa, Koordinator Imigrasi Wilker Skouw Marshel Marpau, serta pihak TNI Koramil Komarudin.

Dengan adanya peristiwa ini, PLBN Skouw yang dikelola oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP RI) menegaskan bahwa kerja sama lintas batas negara sangat penting, terutama dalam menangani pelayanan kemanusiaan untuk saling menghormati dan membantu tanpa mengenal perbedaan negara atau budaya. (Humas BNPP RI)