ASKARA - Dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok, Yayasan Usmar Ismail menggagas film sejarah yang fenomenal SamPek Engtay Va Java.

"Kalau untuk pementasan panggung cerita SamPek Engtay memang sudah sering, namun untuk film ini baru pertama," ujar Sonny Pudjisasono saat ditemui awak media di kantornya pusat Perfilman Usmar Ismail Kuningan Jakarta Selatan. Senin ( 15/7)

Persiapan produksi tengah dilakukan film yang akan mengambil lokasi syuting di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dan syuting sendiri akan dimulai bulan September mendatang.

"Insha Allah pas perayaan Imlek tahun 2025, film SamPek Engtay tayang di bioskop di seluruh Indonesia," ujar Sonny optimis.

Pada perayaan Imlek tahun 2025, sebuah karya film kolaborasi kreatif antara Indonesia dan Tiongkok, "SamPek EngTay Van Java", akan menghiasi layar lebar bioskop-bioskop di seluruh Indonesia mulai 29 Januari 2025. Film ini, yang diangkat dari legenda SamPek Engtay dari dinasti Chin di Tiongkok kuno, bukan hanya sebuah kisah cinta abadi tetapi juga sebuah persembahan inspiratif dari kebudayaan yang melegenda.

Film ini tidak hanya merayakan kekayaan budaya Indonesia dan Tiongkok tetapi juga memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara, sejak deklarasinya pada 13 April 1950.

"Film 'SamPek EngTay Van Java' tidak hanya sekadar sebuah produksi, tetapi juga merupakan simbol dari kolaborasi budaya yang mendalam antara Indonesia dan Tiongkok, yang kami harapkan dapat menginspirasi generasi muda," papar  Sonny 

Dengan tema yang merayakan persaudaraan budaya, "SamPek EngTay Van Java" menjanjikan untuk menjadi sorotan utama dalam industri perfilman pada tahun 2025, menampilkan warisan kebudayaan yang mendalam dari dua negara yang kaya akan sejarah.

"Film ini kami buat dengan nuansa kekinian, biar bisa dinikmati Gen Z dan Milenial juga keluarga Indonesia. Ada drama remaja, percintaan dan juga ada unsur horornya. Pokoke komplit dan menghibur. " Pungkas Sonny Pudjisasono selaku produser film SamPek Engtay. (Buyil)