ASKARA - Demi kebutuhan cerita sebagai gadis desa dengan kulit sawo matang, sementara kulit Richelle putih bersih harus diubah. Berbagai cara ia lakukan salah satunya berjemur baik dirumahnya di kawasan Sentul Bogor, Jawa Barat maupun di Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta.

"Saya mesti berjemur untuk mendapatkan kulit jadi sawo matang,  ternyata sulit. Yang terjadi kulit saya menjadi memerah, akhirnya dibantu pakai bedak,"ujar Richelle saat wawancara di Radio RRI Pro 2 Yogyakarta Jumat ( 26/4/2024)

Richelle menegaskan untuk kesempurnaan cerita film, sebagai gadis desa, ia melakukan apa saja. Termasuk berjemur di terik matahari. Tapi karena hasilnya tidak maksimal, kulitnya berubah memerah. Maka, usahanya itu ia hentikan.

"Sebagai pemain saya mesti total dan profesional , tapi karena tidak berhasil. Sementara syuting mesti terus berjalan, akhirnya solusinya dengan dilakukan oleh ahli make up," jelas gadis berusia 15 tahun ini ramah.

Meski usianya masih 15 tahun, tapi pola pikirnya sudah dewasa dan bertanggung jawab dengan apa yang telah disepakati. Termasuk dengan produser Ganesa Film yang telah mengontraknya sebagai pemain utama film Syirik Neraka Pesisir Laut Selatan. Dari awal promosi  hingga di Yogyakarta, Richelle tidak pernah absen.

"Sebagai pemain saya mesti komitmen dengan apa yang telah disepakati, termasuk promosi. Semua ini kan agar film Syirik Neraka Pesisir Laut Selatan bisa ditonton banyak orang, syukur bisa mencapai lima juta orang, sesuai target produser. Memang melelahkan, tapi demi yang namanya profesionalisme, saya harus jalankan. Saya sempat sakit di Yogya, tapi promosi tetap jalan," kata gadis bertubuh mungil ini. 

Richelle meyakini kerja keras tidak mengkhianati hasil, " Usaha wajib hukumnya, kerja keras harus. Karena kata orang sukses, kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. Tentu tidak lupa berdoa kepada Tuhan, agar apa yang kita harapkan bisa terwujud," ujar Richelle menutup wawancara dengan awak media. (Buyil)