Selasa, 30 April 2024 | 04:13
COMMUNITY

Tumpah Ruah, Ribuan Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan Salat Idulfitri 1445 H

Tumpah Ruah, Ribuan Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan Salat Idulfitri 1445 H
Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan Salat Idulfitri 1445 H

ASKARA - Gema takbir berkumandang ke seluruh penjuru Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, tandai tibanya hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Ribuan warga binaan tumpah ruah penuhi lapangan dalam Lapas, untuk ikuti pelaksanaan salat Idulfitri 1 Syawal 1445 Hijriah, Rabu (10/4).

Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo, bersama jajaran strukural dan petugas, membaur bersama ribuan warga binaan untuk menunaikan salat Idulfitri. Dirinya membacakan sambutan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasona H Laoly, pada penyerahan remisi dan pengurangan masa pidana khusus peringatan hari raya Idulfitri 1445 Hijriah tahun 2024.

“Sesungguhnya, hakikat hari raya Idulfitri adalah perayaan kemenangan iman dan ilmu atas nafsu di medan jihad Ramadan. Setelah berhasil menundukan nafsu, kita dapat kembali ke fitrah. Jadi, Idulfitri berarti kembali kepada fitrah Islamiyah, kembali suci setelah dibersihkan dengan puasa Ramadan satu bulan lamanya dan disempurnakan dengan mengeluarkan zakat fitrah dan saling memaafkan dari salah serta khilaf di antara sesama manusia,” ujarnya awali sambutan.

Bulan Ramadan merupakan momentum untuk menguatkan ketaatan, perjuangan dan pengorbanan. Di tengah-tengah banyaknya aktivitas, lelah dan penat, berdakwah melanjutkan kehidupan Islam harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan. Sebabnya, tidak ada kemenangan yang didapatkan dengan bermalas-malasan. Keberhasilan meraih cita-cita mulia itu menuntut adanya perjuangan dan pengorbanan.

“Jadikanlah momentum menjalani pidana hilang kemerdekaan ini sebagai sarana instropeksi diri atas segala kesalahan Saudara di masa lalu karena sejatinya setiap manusia juga tidak akan luput dari kesalahan dan manusia yang paling baik adalah manusia yang menyadari kesalahan dan segera kembali ke jalan yang benar,” sambungnya.

Wahyu Susetyo mengakhiri sambutan dengan mengucapkan "Selamat Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1445 Hijriah" mohon maaf lahir dan batin. Semoga kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa selalu mengiringi keinginan luhur kita dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya.

Bertindak selaku imam dan khatib pada pelaksanaan salat Idulfitri kali ini, Ustadz H Badaruddin. Beliau mengajak seluruh jamaah untuk terus bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat, salah satunya nikmat hari raya Idulfitri 1445 Hijriah.

“Satu bulan kita ditempa, dididik untuk terus bertaqwa dan kita perlu mempertahankan kebaikan selama bulan Ramadan untuk masa-masa selanjutnya. Hakikatnya kita memang harus terus berpuasa, misalnya tangan berpuasa dari mengambil punya orang lain, kaki puasa dari melangkah ke tempat-tempat yang tidak baik, perut berpuasa dari memakan makanan haram, telinga berpuasa dari mendengarkan hal-hal yang tidak boleh didengarkan,” ujarnya.

Ramadan hakikatnya melatih diri untuk disiplin, terutama disiplin dalam beribadah. Beliau juga meminta seluruh jamaah untuk tetap disiplin beribadah karena Ramadan adalah perisai dalam menjalani kehidupan.

“Semangat takbir harus terus menjiwai semangat kehidupan kita, terus membaca alquran, salat berjamaah di masjid. Lebaran tidak sekadar baju baru sarung baru, namun lebaran sebagai momentum menambahkan ketaatan kepada Allah SWT,” pungkasnya.

Pelaksanaan salat Idulfitri 1445 Hijriah Lapas Narkotika Karang Intan berlangsung khidmat dan lancar hingga akhir kegiatan. Turut disampaikan penyerahan Surat Keputusan Remisi Khusus Idulfitri 1445 Hijriah kepada perwakilan warga binaan.

Komentar